RIAUDETIL.COM, TEMBILAHAN – Puluhan wartawan yang menjadi peserta Lomba Karya Tulis Jurnalistik (LKTJ) Raja Ali Kelana sempena peringatan Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2023 tingkat Provinsi Riau di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) mengunjungi Kampung Hidayat di Desa Teluk Dalam, Kecamatan Kuala Indragiri (Kuindra).
Kedatangan rombongan yang dipimpin oleh Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Riau Zulmansyah Sekedang ini bertujuan untuk menggali berbagai informasi yang dibutuhkan oleh setiap peserta dalam pembuatan karya tulisnya.
Ada dua hal yang menjadi fokus para peserta di wilayah setempat, yakni terkait dengan potensi perkebunan kelapa rakyat yang dikelola secara langsung oleh petani dan masyarakat pemilik lahan.
Kemudian, para peserta juga harus mengeksplor keberadaan Destinasi Wisata Religi Ziarah Makam Syekh Abdurrahman Siddiq Al-Banjari, Mufti Kerajaan Indragiri yang juga dikenal masyarakat dengan sebutan Tuan Guru Sapat, yang merupakan salah seorang tokoh perintis yang mengenalkan sistem trio tata air untuk perkebunan kelapa rakyat.
Pantauan di lapangan, setibanya 2 unit speedboat yang membawa para peserta ke Kampung Hidayat sekira pukul 08.40 WIB, rombongan langsung menggunakan ojek menuju ke lokasi Makam Tuan Guru Sapat.
Namun sebelum masuk ke lokasi makam untuk berziarah, rombongan terlebih dahulu disambut oleh Muhammad Mukri Pahsan bin H Masri, yang merupakan keturunan dari Tuan Guru Sapat.
Di dalam rumah keluarga besar Tuan Guru Sapat tersebut, para peserta mendapat penjelasan singkat dari pria yang dikenal masyarakat dengan panggilan Cik Imuk ini terkait perjalanan hidup dan perjuangan Tuan Guru Sapat dalam membangun Kampung Hidayat. Kemudian, barulah para peserta masuk ke lokasi pemakaman untuk berziarah.
Setelah itu, para peserta berpencar untuk melihat hal-hal yang menarik, yang bisa menjadi bahan bagi pembuatan karya tulis. Diantara mereka ada yang mendatangi tempat-tempat penjualan souvenir, baik untuk bertanya-tanya maupun membeli berbagai kerajinan tangan dan barang-barang yang dijual oleh pedagang.
Sebagian lagi terlihat sedang sibuk mewawancarai para petani ataupun pemilik lahan yang sedang bekerja mengupas kulit kelapa atau yang sering disebut dengan menyolak kelapa di sekitar kebun mereka.
Ketika semua telah selesai dengan aktifitasnya masing-masing, barulah berkumpul sambil menikmati suguhan kelapa muda yang segar dari masyarakat setempat. Dan perjalanan pun dilanjutkan ke lokasi berikutnya sesuai dengan rundown yang telah ditetapkan panitia. (rls)