RIAUDETIL.COM,RENGAT – Keberadaan PT. Teso Indah yang bergerak dibidang perkebunan Kelapa Sawit di Wilayah Kecamatan Rengat Barat dan Kecamatan Lirik Kabupaten Indragiri Hului (Inhu) dinilai tidak ada manfaatnya, pasalnya sampai saat itu status kebun yang akan di konversi tidak jelas.
Sedangkan hasil panen dari kebun sawit yang diterima masyarakat hanya berkisar antara 300 ribu rupiah s/d 500 ribu rupiah pertribulannya, hal ini dikarenakan pola KKPA yang digunakan oleh PT. Teso Indah adalah pola tanggung renteng.
Sekretaris Desa (Sekdes) Pekan Heran R. Atman ketika dikonfirmasikan terkait hal ini selasa (25/4/2017) mengatakan kurang setuju dengan pendapat masyarakat yang mengatakan tidak ada manfaatnya.
“Tidak benar kalau tidak ada manfaatnya, manfaat pasti ada namun mungkin minim atau kecil,” katanya.
Sejak dibangun pada tahun 2000 an hingga saat ini kebun kelapa sawit tersebut tidak kunjung di konversi (dibagikan kepada masyarakat), dirinyapun kurang memahami apa program PT. Teso Indah tersebut kepada masyarakat, sehingga sampai kini keberadaannya belum mampu memberi kesejahteraan kepada masyarakat.
Sebagai Sekdes disalah satu desa yang berkerja sama dengan PT. Teso Indah dirinyapun prihatin dengan kondisi ini, sebab dirinya sering mendengar keluhan dari masyarakat terkait hasil yang mereka terima pertriwulannya.
“Sejauh ini masyarakat baru menerima 300 ribu rupiah s/d 500 ribu rupiah pertriwulan dari ratusan hektare lahan mereka yang digarap oleh PT. Teso Indah,” ujarnya.
Dirinya berharap kondisi ini dapat segera berubah, sehingga masyarakat dapat menikmati hasil dari lahan mereka yang dijadikan kelapa sawit, sehingga mereka dapat hidup sejahtera, pungkasnya. (Man)