Konsumen Diminta Untuk Pintar Memilih Produk

  • Bagikan

RIAUDETIL.COM, RENGAT – Kepala Loka Pengawas Obat dan Makanan (POM) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) Emi Amalia S.Farm, Apt, M.Si mengatakan bahwa masyarakat harus pintar mengenali produk tradisional yang tidak mengandung Bahan Kimia Obat (BKO).

Hal ini disampaikannya dalam kegiatan Perkuatan Sinegritas Penta Heliks Dalam Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) masyarakat terkait bahaya obat tradisional mengandung Bahan Kimia Obat (BKO), Rabu (24/8/2022) di Hotel Irma Bunda.

Dikatakannya, obat tradisional tersebut seperti jamu-jamuan, obat herbal dan lain sebagainya itu pada prinsipnya baik, selama tidak tercampur atau dicampur dengan BKO.

“Diera digital saat ini begitu gampang mencari informasi tentang apapun termasuk obat-obatan, amati kemasannya lalu lihat nomor serinya, coba dapatkan ke BPOM Mobile akan ketahuan mana obat tradisional yang tidak mengandung BKO,” paparnya.

Dijelaskannya juga, dalam pengawasan yang dilakukan di walayah Kabupaten Inhu masih ditemukan obat-obatan tradisional yang berbahaya, bahkan obat-obat tersebut sudah masuk ke pasar-pasar.

“Kemasannya bahkan sudah bagus namun mengandung bahan berbahaya,” ujarnya.

Dari hasil pengawasan yang dilakukan dari tahun 2021 menemukan ratusan picis obat berbahaya dengan nilai Rp67 juta lebih, tahun 2022 mulai Januari hingga Agustus ditemukan 644 picis dengan nilai Rp54 juta lebih.

Untuk itu sekali lagi dirinya berharap jadilah konsumen pintar, jangan gampang percaya dengan kata orang, carilah sumber yang benar terkait hal tersebut. (man)

  • Bagikan