Para Pekerja dan Masyarakat Tempatan Siap Pasang Badan Untuk PT. SSS di Desa Rimpian

  • Bagikan

RIAUDETIL.COM, RENGAT – Menanggapi gencarnya pemberitaan beberapa waktu lalu tentang PT. Sanling Sawit Sejahtera (SSS) di Desa Rimpian Kecamatan Lubuk Batu Jaya (LBJ) Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) membuat para pekerja dan masyarakat tempatan resah dan geram.

Hal ini karena dinilai mengganggu kepentingan masyarakat setempat yang banyak berkerja di perusahaan tersebut.

“Kami para pekerja merasa gerah dan tidak tenang dalam bekerja setiap hari, padahal kondisi kami sebagai pekerja di dalam ini baik-baik saja,” kata Dungkil salah seorang Korlap (Kordinator Lapangan) di perusahaan tersebut.

Bahkan, kata Dungkil, hubungan kami dengan pihak management sudah seperti keluarga sendiri, namun disayangkan masih ada saja pihak lain yang mengganggu kami dalam mencari rejeki.

“Ada pula oknum mahasiswa yang mau menutup perusahaan ini. Apa hak mereka…?,” tanyanya heran.

Apakah tidak terpikirkan oleh mereka yang sekolah tinggi itu tetang kami yang menumpang mencari hidup untuk biaya sekolah anak kami disini, hal ini dibenarkan oleh Anto pekerja lainnya.

Dikatakannya, permasalah yang diangkat dari dulu masih itu-itu saja yang diungkit ungkit, apa tak ada kerja lain lagi, andai sampai terjadi hal-hal terburuk dimana tempat kami kerja sekarang kami sudah sepakat untuk bertahan sampai titik darah terakhir.

“Disini kampung halaman kami, disini tempat kami mencari makan dan ini adalah aset daerah kami, siapapun biang kerok dari semua ini kami siap menghadapi,” tegasnya berapi-api.

Disampaikannya, sejauh ini dirinya melihat, hanya perusahaan ini saja yang direcoki dari dulu kayak tak ada lagi perusahaan di inhu ini yang bermasalah, apa mata mereka buta, kata Anto menimpali.

“Sebagai komitmen bersama para pekerja, bahwa kami tegaskan kami sudah siap dalam situasi terburuk sekalipun demi mempertahankan pekerjaan kami dari gangguan manusia manusia yang hanya mementingkan perut mereka sendiri,” ujarnya.

Disampaikannya juga bahwa para pekerja tidak mengerti dengan UU (Undang Undang) dan Peraturan Peraturan apapun itu, yang kami tau kami disini bekerja dan jangan ada yang mengganggu.

“Sementara, masalah hukum yang dulu diributkan, kami anggap sudah selesai dan sudah ingkrah,” ujarnya.

Ini investor yang menanam modal ratusan milyar, jangan gara-gara kalian yang sok vokall investor takut nak masuk ke Inhu ini. Karena inhu dianggap tidak aman untuk menanamkan modal.

“Untuk Bupati Inhu yang baru kami berharap juga menertibkan elemen masyarakat yang suka merecoki investor. Buatlah Kabupaten Inhu ini nyaman bagi investor agar terbuka peluang kerja,” harapnya. (man)

  • Bagikan