Pembayar Pajak Motor di Inhu Dipengaruhi Ekonomi Sektor Perkebunan

  • Bagikan
Ilustrasi/Sumber foto: kitabolehbuat.blogspot.com

RIAUDETIL.COM, RENGAT – Sektor industri perkebunan di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau, memiliki pengaruh besar terhadap kemampuan masyarakat dalam membayar pajak.

Hal ini terlihat ketika meningkatnya harga jual Tandan Buah Segar (TBS) karet pada akhir-akhir ini, maka meningkat pula kesadaran masyarakat dalam membayar pajak kendaraan bermotor di Unit Pelaksan Teknis (UPT) Samsat Kabupaten Inhu.

“Peningkatan perolehan pembayar Pajak Kendaraan Bermotor akhir-akhir ini dikarenakan harga buah sawit dan harga karet meningkat,” ujar Kepala UPT Samsat Inhu H Raja Denni, beberapa waktu lalu di kantornya, Pematang Reba.

Dikatakannya, dari target perolehan pembayar pajak di Kabupaten Inhu tahun 2016 yang telah ditetapkan oleh Gubernur Riau, UPT Samsat Inhu ditargetkan sebesar mendapatkan Rp 47.585.000.000, dan realisasi pemungutan per akhir Desember 2016 sebesar 97, 71 persen.

“Memang pembayar pajak kendaraan bermotor sangat berpengaruh pada sektor ekonomi masyarakat perkebunan yang sudah mulai membaik. Peningkatan ini mencapai 6,8 persen dari tahun 2015 dengan rata-rata 150 kendaraan roda dua per hari yang datang ke UPT Samsat Inhu,” katanya.

Raja Denni menjelaskan, selain peningkatan pembayar pajak kendaraaan bermotor juga ada peningkatan yang signifikan pada pungutan pajak air permukaan sehingga realisasi penerimaan pajak di UPT Samsat Kabupaten Inhu tahun 2016 mencapai angka 97,71 persen.

“Peningkatan perolehan pajak air permukaan ini over target mencapai 141 persen dari target yang ditetapkan,” paparnya.

Sesuai dengan pertumbuhan kendaraan, UPT Samsat Inhu tahun 2017 ditargetkan dapat mengumpulkan pajak sebesar Rp 51 miliar. “Artinya ada peningkatan target dari Rp 48,585 M ke Rp 51 M, sekitar hampir Rp 3 miliar,” tambahnya. (Jason/KRN)

  • Bagikan