Pengabdian Mahasiswa Kukerta UNRI 2022 di Desa Pasir Kemilu, Lakukan Inovasi Dalam Pemanfaatan Limbah Ampas Tahu Menjadi Pakan Alternatif Ikan

  • Bagikan

RIAUDETIL.COM, RENGAT – Dalam rangka menguatkan ekonomi masyarakat di era New Normal, Mahasiswa Kukerta UNRI 2022 di Desa Pasir Kemilu, Kecamatan Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) Provinsi Riau, Kamis (4/8/2022) pekan lalu bekerja sama dengan Kepala Desa serta Kepala Dusun Desa Pasir Kemilu melakukan survei dan pendataan masyarakat yang berprofesi di bidang perikanan dan masyarakat yang memiliki kolam ikan.

Dari pendataan ini didapatkan data bahwa kebanyakan masyarakat Desa Pasir Kemilu membudidaya ikan gurame, ikan patin dan ikan nila untuk memanfaatkan dan memberdayakan potensi yang ada di Desa Pasir Kemilu.

Ampas tahu memiliki kandungan Protein 20% dan karbohidrat 77% yang baik untuk pertumbuhan ikan. Sedangkan daun singkong memiliki kandungan Protein 15% dan Karbohidrat 14% yang sama-sama baik bagi pertumbuhan dan perkembangan ikan.

Di Desa Pasir Kemilu banyak masyarakat yang memiliki kebun singkong sehingga yang biasanya daun singkong itu dibuang bisa diolah untuk bahan baku utama pembuatan pakan alternatif ikan.

Pada Minggu (7/8/2022), bertempat di Kantor Desa Pasir Kemilu, mahasiswa Kukerta Universitas Riau melakukan sosialisasi pengecekan air kolam dan pembuatan pakan alternatif ikan.

Program kerja ini dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat Desa Pasir Kemilu mengenai urgensi kualitas air kolam bagi petani ikan, serta dengan berinovasi menggunakan bahan bahan organik seperti limbah ampas tahu ataupun daun singkong mampu di olah menjadi pakan alternatif yang sangat terjangkau dan mudah di dapatkan bagi petani ikan.

Kegiatan di awali dengan pemaparan materi kemudian dilanjutkan dengan melakukan praktik pemulihan kualitas air oleh Muhammad Fabian Adjie yang merupakan salah satu mahasiswa Kukerta UNRI 2022 jurusan Aquaculture bersama masyarakat yang hadir.

Materi yang dipaparkan antara lain pencemaran kualitas air, parameter pengecekan kualitas air, pemulihan kualitas air serta fungsi dan dosis pakan alternatif ikan.

Dilanjutkan dengan Tim Kukerta UNRI 2022 mendemonstrasikan pembuatan pakan ikan alternatif menggunakan limbah ampas tahu dan ataupun daun singkong sebagai bahan utama. Kemudian menggunakan bahan tambahan seperti dedak, gula merah, dan EM4 untuk campuran bahan utama.

Pemberian pakan alternatif tidak bisa sepenuhnya menggantikan peran pakan pelet. Namun, pakan alternatif bisa menekan biaya pakan pelet yang saat ini harganya melambung tinggi.

Azwarman salah seorang Kepala Dusun (Kadus) di Desa Pasir Kemilu mengatakan bahwa sejauh ini tidak pernah melakukan pembuatan atau menggunakan pakan ikan alternatif untuk budidaya ikan di Desa Pasir Kemilu.

“Biasanya kami menggunakan bahan alternatif seperti sayur-sayuran atau tanaman air saja. Kami mendapat ilmu baru dan informasi baru dari adik-adik KKN ini yang biasanya kami membuang daun singkong ternyata bisa dimanfaatkan untuk bahan pakan ikan di nutrisinya bisa dibilang cukup tinggi,” paparnya.

Dikatakannya bahwa bahan-bahannya mudah didapatkan dan biaya yang dikeluarkan sangat terjangkau.

“Saya harap untuk pembudidaya lain seperti saya dapat menerapkannya untuk menekan biaya pakan yang sedang mahal,” pungkasnya. (man)

  • Bagikan