Kanan 1
Kanan 2

PLN Area Rengat Beri Penjelasan Terkait Pemadaman Listrik di Inhu

  • Bagikan
RIAUDETIL.COM,RENGAT – Pelanggan PLN dalam wilayah Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) sejak tiga hari terakhir diresahkan adanya mati listik. Bahkan, mati total dan memandadak itu tidak saja terjadi pada malam tetapi juga terjadi pada siang hari.

Parahnya lagi, durasi mati lampu listrik PLN tersebut ada diantaranya mencapai satu jam lebih. “Mati lampu listrik PLN itu sering terjadi dijam-jam sibuk warga butuh listrik dan durasinya ada yang mencapai sekitar satu jam lebih,” ujar Rahmad salah seorang pelanggan di Kota Rengat Selasa (26/9).

Kekesalannya yang juga dirasakan oleh pelanggan lainnya yakni, tidak adanya pemberitahuan dan informasi dari pihak PLN. Sehingga pelanggan dengan kondisi itu menilai bermacam-macam tentang PLN itu sendiri.

Sebaiknya sambung Rahmad, kalau memang mati listrik secara mendadak hendaknya ada pemberitahuan penyebab mati lampu tersebut. “Mati lampu yang terjadi hampir tiga kali sehari itu, merupakan padam total,” kesalnya.

Ketika hal itu dikonfirmasikan kepada Manager PLN Area Rengat Joy Mart S Sihaloho didampingi Asmen Jaringan Azwir membenarkan adanya mati mendadak pembangkit.

“Ini disebabkan oleh beberapa faktor gangguan jaringan. Sehingga mati total terjadi tanpa perencanaan,” ujar Manager PLN Area Rengat Joy Mart S Sihaloho.

Dijelaskannya, gangguan yang sebagai penyebab mati lampu itu yakni pada sistim Rengat yang disebabkan oleh spanduk yang menyentuh kabel jaringan. Pada hari berikutnya kembali terjadi ganggung pada kabel bawah tanah di Belilas Kecamatan Seberida, dimana kabel yang sudah dimakan usia itu, mengalami bocor.

Akibat gangguan tersebut menjadikan sistim yang ada menjadi black out (BO) atau padam total. Sedangkan untuk pemilihan usai perbaikan juga butuh waktu mencapai sekitar satu jam.

“Selain pemulihan butuh waktu cukup lama, pencarian titik gangguan juga butuh waktu,” ungkapnya.

Memang sebutnya, sistim yang masing menggunakan 20 KV, sangat rentan terjadi BO. Karena denyutannya disatu satu titik bisa berdampak kepada sistim lainnya yang pada akhirnya terjadi gangguan total.

Untuk itu katanya, pihaknya telah merumuskan terhadap masalah gangguan tersebut dan sudah berkoordinasi dengan pihak PLN Wilayah. Dimana untuk langkah awal, menjadikan pemabangkit yang ada dapat mengangkat beban dasar.

“Selama ini hanya beberapa pembangkit yang dapat mengangkat beban dasar. Sedangkan kebutuhan daya mencukupi yakni 47 MW sedangkan beban puncak hanya 38 MW,” terangnya.(Man)

  • Bagikan