Program Jubah Emas, Polsek Batang Cenaku Sambangi Dua Warga Penyandang Tuna Netra

  • Bagikan

RIAUDETIL.COM, RENGAT – Program Jubah Emas Polres Indragiri Hulu (Inhu) melalui Polsek Batang Cenaku yakni dengan giat Bakti Sosial (Baksos) menyantuni warga yang menyandang Tuna Netra (kebutaan -red) yang berdomisili di RT 04, RW 02, Dusun Sidomulya, Desa Kuala Gading Kecamatan Batang Cenaku.

Baksos yang dikemas dalam program Jubah emas ini dilakukan jajaran Polsek Batang Cenaku usai melakukan kunjungan ke SMPN 1 Batang Cenaku dalam rangka memberikan suprize berupa ucapan HUT Hari Guru Nasional (HGN) ke 77 tahun 2022, Jumat (25/11/2022) pagi.

Kapolsek Batang Cenaku Iptu Adam Effendi SE, MH didampingi belasan anggotanya serta Bhabinkamtibmas Desa Kuala Gading, Bripka Ari Haryatman Putra SH, MM memberikan bantuan berupa sembako kepada 2 (dua) penderita Tuna Netra.

“Mereka adalah Yasbin (64) dan Puji Nur Rohmat (25). Keduanya merupakan bapak dan anak yang sudah tahunan mengalami kebutaan dan rabun,” kata Kapolres Inhu, AKBP Bachtiar Alponso S.Ik, M.Si melalui Kapolsek Batang Cenaku, Iptu Adam Effendi SE, MH.

Dalam kesempatan itu Kapolsek mengatakan bahwa, program Jubah emas ini merupakan program rutin yang dilakukan setiap hari Jumat dan merupakan program yang dicetuskan oleh Kapolres Inhu saat ini.

“Dalam program mulia ini, pihaknya menyerahkan sejumlah kebutuhan pokok berupa sembako yang digalang murni dari personil Batang Cenaku,” sambungnya.

Dengan program Jubah emas ini, diharapkan dapat meringankan beban hidup masyarakat menengah kebawah.

“Jangan dinilai dari besar kecilnya barang, akan tetapi ini merupakan niat kami dalam mencari ladang pahala dan membantu sesama. Mohon diterima pak, semoga bermanfaat untuk keluarga,” sebut Kapolsek.

Menurut cerita Yasbin yang didampingi sang istri, Sulastri (56) begitu juga kepala dusun 02, Ahmad Khoirudin, dirinya sudah mengalami tuna netra sejak 2008 silam. Sementara anaknya, Puji Nur Rohmat menderita rabun sejak duduk di bangku kelas IV (empat) Sekolah dasar.

“Saya sudah pernah berobat ke salah satu Rumah sakit di Pekanbaru, akan tetapi kata dokter jika penyakit mata saya tidak bisa disembuhkan karena saraf mata sudah mati,” ungkap Yasbi dengan nada lesu saat menceritakan hal yang dialaminya kepada rombongan Kapolsek.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Puji Nur Rohmat, dirinya saat ini tengah mengalami rabun karena tertutupi selaput putih di bola matanya.

“Seperti tertutup kabut, kadang sekilas nampak bayang bayang, kadang tidak terlihat sama sekali,” jelas Puji yang merupakan anak ke 7 (tujuh) dari 10 bersaudara dari pasangan Pasutri, Yasbin dan Sulastri ini.

Mendengar hal itu, kemudian Kapolsek akan berkoordinasi dengan pihak pemerintah desa Kuala Gading dan juga Dinas Kesehatan untuk mengupayakan pengobatan Yasbi dan putranya tersebut sembari berpamitan dengan keluarga Yasbi. (man)

  • Bagikan