Pertandingan Karate Porprov X Kuansing, Partai Kampar vs Inhil Ricuh, Dipicu Orang Luar

  • Bagikan

 

RIAUDETIL.COM, KUANSING – Pertandingan karate Pekan Olahraga Provinsi Riau X yang digelar di Pendopo Kediaman Bupati Kuansing berlangsung ricuh, Rabu (16/11/22).

 

Keributan terjadi saat berlangsung nomor komite beregu senior putra antara Kabupaten Kampar versus Indragiri Hilir di partai ketiga. Partai ketiga Kampar menurunkan Leonard, sedangkan Inhil menurunkan Abi. Pertarungan kedua atlet ini berlangsung seru. Sementara kubu Kampar yang tengah berusaha mengejar angka terlihat tegang.

 

Puncaknya ketika pertandingan berakhir salah seorang atlet Inhil yang tidak bermain masuk kelapangan. Ikut campurnya orang luar membuat official Kampar bernama Putra dan rekan-rekannya yang sudah kadung emosi langsung mengejar atlet Inhil sampai keluar arena pertandingan. Para peserta dan pihak keamanan dari Polres yang saat itu berjumlah hanya beberapa orang mencoba mencegah dengan cara memegang Putra dan beberapa official Kampar. Suasana arena pun tak terkendali dan kacau. Kejar-kejaran sampai ke areal parkir.

 

Dalam situasi panas tersebut panitia pelaksana cepat bertindak dengan menghentikan sementara pertandingan. Semua tim manager peserta dikumpulkan membahas insiden yang terjadi. Pihak Panpel menanyakan kesediaan peserta untuk bersikap sopan, tidak mengedepankan protes yang penuh emosional.

 

Tawaran tersebut tidak serta-merta di aamiini peserta. Pihak peserta juga mempertanyakan kualitas wasit yang memimpin pertandingan. “Kami mempertanyakan kualitas wasit yang memimpin pertandingan, soalnya keputusan wasit sangat merugikan atlet,” kata official salah seorang peserta.

 

Selain itu, Mulyadi salah seorang official karate Kabupaten Bengkalis mengemukakan ada oknum wasit yang diduga melobinya dengan iming-iming kemenangan bagi atletnya dengan imbalan sejumlah uang sebelum keberangkatan ke Kuansing. Namun, ditolak oleh yang bersangkutan.

 

Sementara itu, Karnidi tak begitu merespon tentang perilaku oknum wasit. Menurutnya, terkait perilaku bukan kewenangan pihak panitia.

 

“Soal prilaku wasit, itu (wasit) urusan dewan wasit. Kami (panpel) berusaha menyelenggarakan pertandingan sebaik mungkin,” ujarnya.

 

Beberapa saat kemudian pihak Panpel memanggil Murseno selaku koordinator wasit untuk mendengarkan keluhan peserta terhadap kepemimpinan wasit. Jawaban Murseno tidak terdengar jelas, karena suara musik tidak dimatikan. Akibatnya, ada tim manager yang mendekati sembari menundukkan kepala agar apa yang disampaikan jelas terdengar.

 

Keributan Cabor karate mendapat perhatian Ketua Badan Penyelenggara Porprov X Kuansing yang sekaligus Sekdakab Kuansing, Dedy Sambudi. Dedy langsung turun ke venue karate menggunakan mobil dinas BM 5 K warna putih. Dedy hanya beberapa menit meninjau venue kemudian meninggalkan lokasi dengan mobil dinas BM 5 K yang standby di lobi pendopo.

 

Ketua Panpel Cabor Karate Porprov X, Karnidi mengatakan, kualitas wasit yang memimpin pertandingan merupakan wasit kualitas nasional dan sudah malang melintang memimpin pertandingan. Namun, ungkapnya, faktor kelelahan bisa jadi penyebab terjadinya kesalahan. Kendati demikian, secara umum kepemimpinan wasit sudah bagus.

 

“Wasit kita kualitas nasional semua. Mungkin karena kelelahan. Tapi, kami (penyelenggara) akan mencoba lebih baik lagi,” kata Karnidi.

 

Sementara itu, Ketua Forki Kabupaten Kuansing Rido Rikardo yang sekaligus Ketua Pelaksana Pertandingan Karate, didampingi Karnidi, kepada media ini mengungkapkan, tidak mengetahui adanya oknum yang diduga mau bermain tidak fair.

 

Tentang keputusan wasit yang dinilai peserta tidak berkualitas itu tergantung sudut pandang masing-masing. Namun, Dimata Rido, kualitas dan kinerja yang memimpin pertandingan sudah baik.

 

Bahkan, ungkap Rido, selaku tuan rumah pihaknya berusaha tetap netral alias tidak mengambil keuntungan. Selaku tuan rumah pihaknya menargetkan 6 medali emas dari Cabor karate. Namun kenyataannya, Kuansing hanya dapat 1 medali emas, 2 perak dan 5 perunggu.

 

“Saya tidak tahu ada oknum wasit yang mendatangi manager cabor karate. Kami telah menetapkan 8 emas, semua yang hadir tepuk tangan. Tapi, kenyataannya kami (Kuansing) hanya dapat 1 emas, 2 perak, dan 5 perunggu. Itu lah kenyataannya,” tegas Rido.

 

Setelah semua pihak sepakat, pertandingan nomor komite beregu senior bisa dilanjutkan sesuai schedule. Sementara itu, hasil pertandingan antara Kampar melawan Inhil dimenangkan Inhil dengan skor 1-3. Untuk pertandingan berikut mendapat pengamanan jauh lebih ketat dari sebelumnya dengan jumlah personel Polres dan Satpol-PP yang lebih banyak. (Rudi)

  • Bagikan