[clear]
RIAUDETIL.COM,MERANTI – Sehubungan dengan berakhirnya masa Pembatasan Social Sekala Tertentu (PSST) yang ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten kepulauan Meranti khususnya gugus tugas Covid 19,maka kegiatan kemasyarakatan akan berjalan dengan normal ,namun dengan ketentu-ketentuan tertentu yang disebut New.NormaL
Saat ini pemerintah telah memberikan kelonggaran sehinga masyarakat bisa beraktiftas,oleh karena itu kita minta kepada Penurus kabupaten (pengkab) masing-masing Cabang olahraga (Cabor) untuk bisa kembali beraktiftas dan kembali mengarahkan atl;itnya untuk berlatih seperti biasa namun tetntunya mengikuti kententu-ketentua yang diberlakukan.
Kita harapkan masing-masing pengkab cabor maupun attlit untuk selalu waspada dengan menjaga jarak (physical distancing),memakai masker,menghindari tempat keramaian serta mencuci tangan sesring mungkin terutama selepas beraktifitas ‘ungkap Ketu Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) kabupaten Kepulauan Meranti,Hendrizal saat dikonfirmasikan Wartawan Usai mengelar rapat koordinasi (rakor) perdana Pasca Covid-19 di Coffe tiam baru-baru ini.
Sebelumnya dalam Rakor teresbut Hendrizal membahs dampak Covid-19 terhadap olahraga yang ada dikepulauan Meranti dan kesiapan Pengurus cabang ( Pengcab ), Pengurus Kabupaten ( Pengkab ) seluruh cabang olahraga menuju event Pekan olahraga Provinsi ( Porprov ) Kuansing ditahun 2021 mendatang.
Dengan mengikuti protokol kesehatan serta mengantongi izin secara resmi dari Dinas kesehatan Kepulauan Meranti, rapat yang berlangsung di lantai II Kopitiam jalan diponegoro tersebut dihadiri oleh sekretaris KONI Yusri SE, Ketua Wakil Ketua I Sudarto serta jajaran pengurus. Lainya dan tentunya juga dihadir oleh Kepala dinas Kesehatan Kepulauan Mernti dr Misri Hasanto..
Dikatakan Hendrizal Pandemi Covid-19 ini berdampak keseluruh sektor termasuk termasuk KONI, Ini sangat berpengaruh terhadap persiapan menuju Porprov, Walaupun kabarnya Porprov ditunda tahun 2022 kemungkinan kita bisa memberangkatkan cabor tetapi kita kehilangan 1 tahun masa latihan bagi atlit, seandainya porprov tetap dilaksanakan bulan juni ditahun 2021 tentunya kita akan kuwalahan untuk mempersiapkan atlit apa lagi dengan anggaran yang sangat terbatas”ungkapnya.
“Dengan minimnya anggaran sehingga tidak adanya alokasi dana bagi pembinaan atlit, tentunya ini menjadikan kekhawatiran karena akan berimbas kepada persiapan atlit sehingga kurang fokus untuk melakukan latihan, sementara mereka dituntut untuk maksimal dalam mengikuti porprov,”
“ Berkaca dari beberapa kabupaten.kota lain yang ada di riau anggaran mereka untuk KONI tidak ada pemotongan karena masih menunggu rasionalisasi, sementara yang sudah dilakukan rasionalisasi anggaran untuk Koni baru 2 daerah yaitu kepalauan Meranti dan kota Pekanbaru, yang mana perlu kita ketahui bahwa pemotongan sebesar 60% atau senilai 1,2 Milliar dari alokasi awal.
Rasionalisasi anggaran tersebut adalah uang pembinaan yang telah direncanakan Koni untuk disalurkan kepada Pengcab dan atlit, sehinga anggaran sebut tidak dapat di salurkan dan ini tentu namun menjadi beban moral bagi,namun demikian kita mengharapkan masing-masing pengkab cabor tetap tengar dan bias berlatih seperti biasa,karena kita saat ini sedang melakukan upaya untuk mencari solusinya.
”insah dalam waktu dekat kita akan menyampaikan kondisi kepada Bupati maupun Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) semoga nanti kita dapat solusi yang terbaik sehingga kebutuhan masing-masing Cabor bias kita salurkan,,untuk mari kita sama berdoa agar mendapat hasil yang terbaik untuk olahraga Meranti nantinya.
Kita akan mencoba dan meminta kerjasama pihak pemkab maupun DPRD bersama mencari jalan keluar yang terbaik dan kita juga berharap Perusahaan besar yang ada dikepulauan Meranti melalui CSR nya bisa membantu untuk mensuport guna memajukan olahraga di Kabupaten Kepulauan Meranti yang kita cintai ini”ungkapnya. (Infotorial)
