Bono Jadi Destinasi Unggulan dan KEK Priwisata Riau

  • Bagikan
Ombak Bono/Foto: indosurflife.com

RIAUDETIL.COM, PELALAWAN – Pembangunan Objek Wisata Bono di Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, sebenarnya terus diperjuangkan sebatas kemampuan anggaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan melaksanakan hal-hal yang menjadi tanggung jawab daerah.

Namun, berbagai kendala masih banyak dihadapi, mulai dari masih minimnya perhatian Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi, sampai dengan anggaran yang sudah dialokasikan Pemkab sendiri pun tidak dapat direalisasikan maksimal, karena kontraktor tidak menyelesaikan tanggung jawabnya.

Demikian disampaikan oleh Kepala Bappeda Ir M Syahrul Syarif MSi kepada Riaudetil.com. Dikatakannya, kedepan ada optimisme baru, yakni dengan adanya penetapan Bono sebagai destinasi unggulan Provinsi Riau dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Riau.

“Pada APBD Provinsi Riau Tahun 2017, proporsi pembangunan infrastruktur penunjang objek wisata bono diindikasikan meningkat secara signifikan dibanding tahun-tahun sebelumnya. Tentu saja hal ini menjadi pemacu yang sangat besar disamping alokasi anggaran dari APBD Kabupaten Pelalawan sendiri,” ungkapnya.

Sementara itu, Zulkifli Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Pelalawan menyampaikan bahwa baru – baru ini dirinya bersama Kepala Bappeda,Dinas PU mendampingi pihak Bappeda Propinsi Riau bersama Bina Marga untuk mengecek lokasi pembagunan infrastruktur jalan yang menuju kawasan Ombak Bono Teluk Meranti.

“Alhamdulillah, untuk infrastruktur jalan kita mendapat prioritas dari Pemprov Riau. Alokasi anggaran mencapai Rp 123 miliar. Karena memang Kita mengutamakan dan menfokuskan pembangunan jalan. Nantinya Pemprov Riau akan menyampaikan ini ke pusat,” ucapnya.

Sementara itu, Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman yang belum lama ini bertandang ke Kabupaten Pelalawan secara gamblang menyebutkan bahwa Pemprov Riau telah memutuskan Ombak Bono Teluk Meranti Kabupaten Pelalawan yang terkenal dengan ombak besarnya menjadi Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata di Riau.

“Pada saat Pemprov Riau sudah melaunching dan mulai melakukan promosi pariwisata Riau tahun 2016 di Kantor Kementerian Pariwisata RI di Jakarta. Menteri Pariwisata memberi respon yang sangat luar biasa terhadap objek wisata Bono di Kabupaten Pelalawan,” beber Gubri.

Dikatakan Andi Rachman, sapaan akrab Gubri, Menteri Pariwisata Arief Yahya akan berusaha mencoba untuk membuat kawasan ekonomi khusus (KEK) pariwisata di Provinsi Riau.

“Jadi Pak Menteri menjelaskan kawasan tersebut di Teluk Meranti Kabupaten Pelalawan yaitu kawasan ombak Bono,” terangnya.

Gubri menyebutkan bahwa luar biasanya Bono juga menyimpan cerita dari masyarakat tempatan secara turun temurun. “Jadi sewaktu saya bersama Bupati Pelalawan ke Kampar, Bupati cerita banyak soal Bono. Jadi hitungan Bono itu muncul hingga puncaknya mengikuti hitungan bulan Arab. Tentu ada kaitannya dengan Islam dan juga identik dengan Budaya Melayu. Jadi Bono Teluk Meranti fenomena alam yang menakjubkan yang merupakan surganya para surfer mulai yang lokal, nasional dan bahkan surfer internasional,” ucapnya.

Gubri mengatakan, sekaligus mendukung visi Riau 2020 dalam mewujudnya Provinsi Riau sebagai pusat perekonomian dan kebudayaan Melayu dalam lingkungan masyarakat yang agamis, sejahtera lahir dan batin di Asia Tenggara tahun 2020. Saat ini Pemerintah Provinsi Riau sedang menggalakan sektor wisata berbasis budaya.

“Bono sudah sangat memiliki seluruh aspek nilai tersebut. Jadi sudah klop apa yang diinginkan Bapak Menteri dengan yang kita harapkan,” ujarnya.

Gubri Arsyadjuliandi Rachman menyebutkan, selain Bono, Riau juga punya potensi wisata seperti Bakar Tongkang, Pacu Jalur, Tour de Siak, dan Gema Muharram. “Ada wisata aliran sungai mulai dari Rokan Hulu hingga ke Hilir, sungai Kampar dan sungai Indragiri dari hulu hingga hilir yang sangat menakjubkan,” paparnya. (Zoel)

  • Bagikan