Siswa SLTA Tewas Gantung Diri Gara gara Tak Diberi Uang untuk Beli HP

  • Bagikan
Polisi olah TKP tempat ditemukan MA gantung diri di kamarnya.

RIAUDETIL.COM, ROHUL – Seorang siswa SLTA di Kecamatan Tambusai, berinisial MA (17), ditemukan tewas gantung diri dengan seutas tali nilon di dalam kamar rumah, Minggu (10/11/2021) sekitar pukul 18:15 WIB.

Korban MA, merupakan warga Lingkungan Kuba Kelurahan Tambusai Tengah, Tambusai, nekat mengakhiri hidupnya dengan menggantung diri akibat kesal tidak diberi uang oleh ibunya untuk membeli handphone (HP).

Informasi Kapolres Rohul AKBP Eko Wimpiyanto Hardjito melalui Paur Humas Polres Rohul Aipda Mardiono Pasda, Senin (11/11/2021) sore mengatakan, aksi nekat gantung diri dilakukan MA yang masih sekolah tingkat SLTA di Kecamatan Tambusai.

Mardiono mengatakan, awalnya pada Minggu (8/11/2021) sekitar pukul 17:30 WIB, korban MA (17) dan ibunya Kondoriah (50) tengah berada di depan rumahnya.

Saat itu, korban MA meminta uang Rp5 juta ke ibunya untuk membeli HP. Namun saat itu ibu korban tidak memberikan uang tersebut kepada korban MA.

Karena baru seminggu lalu, sang ibu berikan uang ke korban untuk membeli HP, dan HP yang dibeli MA juga sudah dijual kembali.

Saat itu korban memaksa ibunya untuk memberikan uang, sambil menarik narik orang tuanya. Disaat orang tua korban mengatakan tidak mempunyai uang, saat itu korban mengatakan ke ibunya “Jangan Nanti Mamak Nyesal Ya”

Korban yang diduga merasa kesal, lalu berjalan masuk rumahnya. Sedangkan orang tua korban pergi ke rumah tetangga sebelah dan bercerita dengan tetangganya.

Sekitar pukul 18.15 WIB, orang tua korban pulang kerumah untuk Shalat Magrib. Dirinya langsung berjalan mengarah ke kamar mandi guna untuk mengambil air wudhu.

Saat itu, kakak korban Susi Lestari (22) keluar dari dalam kamar tidur untuk mengambil air wudhu untuk persiapan sholat magrib.

“Disaat kakak korban hendak menuju ke dapur dan melewati kamar korban, dirinya membuka gorden pintu kamar, dan alangkah terkejut karena mendapati korban sudah tergantung dekat pintu kamarnya,” kata Paur Humas.

Secara spontan kakak korban berteriak dan memanggil orang tuanya, dan langsung memotong tali tambang yang telah mengikat leher korban. Lalu mengangkat dan menurunkan korban serta membawa keruangan tamu sambil berteriak minta tolong sehingga tetangga lain berdatangangan.

Kata Mardiono, dapat informasi tersebut, Kapolsek Tambusai bersama anggota piket jaga dan Kanit Reskrim Polsek Tambusai berangkat menuju ke TKP bersama dengan pihak Medis Puskesmas Tambusai I dan sesampainya di TKP personil Polsek Tambusai langsung melakukan olah tempat kejadian (TKP).

Selanjutnya melakukan visum luar terhadap korban Muhammad Arifin yang disaksikan oleh pihak keluarga dan aparat desa setempat. Dibagian tubuh korban terdapat luka memar berbekas tali tambang melingkar di leher korban dan tidak ditemukannya tanda tanda adanya kekerasan ataupun hal hal yang mencurigakan.

“Motif peristiwa gantung diri ini, diduga Korban MA kesal ke orang tuanya, dikarenakan tidak diberi uang untuk membeli HP,” ucapnya.

Kapolsek Tambusai lalu berkoordinasi dan menyarankan ke pihak keluarga untuk dilakukan otopsi guna proses hukum. Pihak keluarga menolak dilakukan otopsi terhadap korban dan hanya dilakukan visum luar. (Hsb).

 

  • Bagikan