Polsek Tambelan Lakukan Monitoring dan Penggalangan Terkait Aksi Unjuk Rasa

  • Bagikan

RIAUDETIL.COM, RENGAT – Kepolisian Sektor (Polsek) Tambelan, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri) melakukan monitiring dan penggalangan terkait aksi unjuk rasa yang melibatkan anak sekolah diberbagai kota di lndonesia, Jumat (4/10/2019).

Selain itu juga terhadap permasalahan yang menonjol lainnya di wilayah hukum (wilkum) Polsek Tambelan.

Kapolsek Tambelan IPDA Missyamsu Alson melalui pesan WA nya membenarkan bahwa hari ini (Jumat,red) telah melakukan kegiatan tersebut.

Dijelaskannya, monitori dan Penggalangan ini kita lakukan terkait aksi Unjuk Rasa (Demo anarkis) yang melibatkan anak sekolah diberbagai kota di Indonesia.

“Sasaran dalam kegiatan ini adaoah guru, siswa siswi, orang tua (wali murid) dan masyarakat,” terangnya.

Kegiatan motoring dan penggalangan ke sekolah yaitu ke SMAN 1 Tambelan dilakukan oleh Personil Polsek Tambelan Bripka Ervin E Harahap, dimana ditemukan aktifitas belajar dan mengajar berjalan normal seperti biasanya.

“Dalam kesempatan itu Bripka Ervin E Harahap menyampaikan kepada guru serta siswa dan siswi untuk belajar secara giat rajin, sehingga nantinya mendapatkan nilai yang bagus serta dapat membanggakan orang tua,” papar Alson.

Selanjutnya jika dihimbau untuk tidak terprovokasi dengan pemberitaan di media sosial yang melibatkan anak sekolah (pelajar) dalam berdemo, sambungnya.

Selanjutnya, monitoring dan penggalangan dengqn sasaran masyarakat, dalam kesempatan tersebut dirinya lenemui tiga orang masyarakat yaitu Dedy Tanto (Pengusaha/Tomas Tambelan), Zaini (Nelayan Pulau Pinang) dan Erzami (Masyarakat Pulau Pinang).

“Dalam kesempatan itu saya menyampaikan terkait aksi unjuk rasa (demo anarkis) yang melibatkan pelajar dibeberapa wilayah Indonesia,” katanya.

Dalam kesempatan itu Bapak Dedy Tanto selaku tokoh masyarakat Tembelan mengucapkan terima kasih kepada pihak Polsek Tambelan yang telah berkunjung ke tempatnya dan berbagi informasi mengenai aksi unjuk rasa yang terjadi saat ini.

“Ketiga elemen masyarakat tersebut sangat menyayangkan aksi unjuk rasa (demo anarkis) yang melibatkan pelajar SMA Sederajat dibeberapa daerah di Indonesia,” jelas Alson.

Pelajar SMA merupakan generasi bangsa, yang semestinya mendapatkan pembelajaran (ilmu) yang baik dan positif dan bukan dijadikan alat untuk unjuk rasa (demo).

Ketiga elemen masyarakat tersebut berjanji untuk membantu pihak kepolisian, khusunya Polsek Tambelan untuk mengingatkan para orang tua pelajar agar dapat memberikan masukan kepada anak-anaknya bahwa belajar dan menuntut ilmu yang baik lebih penting dari pada berdemo, serta melarang anaknya untuk ikut aksi tersebut.

“Dalam kegiatan ini kita juga didampingi oleh anggota TNI yang bertugas di Kecamatan Tambelan,” tutupnya. (Man)

  • Bagikan