Wakili Siak, Murid SD Islam Masuk Babak Final Kompetisi OSK

  • Bagikan

RIAUDETIL.COM,SIAK – Dua murid SD Sains Tahfiz Islamic Islamic (STIC) Madinatul Ulum, Kabupaten Siak, masuk babak final Olimpiade Sains Kuark (OSK) yang berlangsung di Jakarta, Sabtu dan Minggu 10-11 Juni 2017. Tepatnya di Universitas Pembangunan Jaya , Tangerang.

Dua orang murid itu adalah, Muhammad Fatih Arroyan (kelas 2) untuk level 1 dan Fazila Nisa (kelas 3) untuk level 2. Mereka didampingi guru pembimbing Anisa Fitri Nurhalida dan orang tua masing-masing.

Anisa guru pembimbing, saat ini melalui telepon selulernya mengatakan, OSK adalah olimpiade bidang sains / IPA tingkat SD, merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh PT Kuark Internasional di Jakarta.

“Ada tiga tahap yang harus dilalui bagi peserta, tahap penyisihan mengikuti sebanyak 93 ribu peserta dari seluruh indonesia. Tahap semifinal menyisakan 45 ribu orang dan tahap final yang diajak ke Jakarta sekitar 300 orang yang memiliki nilai tertinggi, “jelasnya.

Ia menyebutkan, Pusat Islam SD Sains Tahfiz (STIC) Madinatul Ulum Siak, sudah empat kali jadi finalis. Pihaknya mengaku selalu melakukan pembinaan kepada murid-murid yang dilakukan setiap minggu dalam jadwal ekstrakurikuler.

Menurut Nisa, OSK bisa menjadi kendaraan yang tepat untuk mendorong anak-anak meraih kualitas yang lebih baik. Bukan soal kalah dan menang, pelan-pelan tentang menikmati proses belajar, sekaligus bisa memotivasi anak-anak yang lain.

Peserta OSK terbuka untuk seluruh siswa SD, karena itu OSK memberi kesempatan kepada para murid untuk merasakan kompetisi tanpa harus terkendala nilai rapor atau kelas kelas.

Kompetisi itu dibagi menjadi tiga level, level satu khusus untuk siswa SD kelas satu dan dua. Tingkat dua bagi siswa kelas tiga dan empat. Level tiga, untuk siswa kelas lima dan enam. Jadi, hanya ada 100 anak dengan raihan yang tertinggi pada masing-masing level yang masuk babak final olimpiade.

Sementara itu, Bupati Siak Syamsuar saat bertemu dengan siswa dan guru pendamping SD STIC Madinatul Ulum Siak, Kamis (8/6/2017) lalu, berharap melalui kompetisi tersebut anak-anak akan lebih mencintai sains.

Dirinya selalu mendukung, anak-anak Siak yang mengikuti kompetisi, baik di bidang pendidikan maupun olahraga. “Tentunya saya mendukung dan bangga anak-anak kita bisa bersaing di tingkat nasional,” ujarnya.

Syamsuar terobsesi ingin meningkatkan mutu pendidikan di Siak menjadi yang terbaik, sehingga bisa sejajar dengan sekolah favorit baik di Riau maupun di tingkat nasional.

“Saya ingin anak Siak menjadi generasi muda yang hebat, bisa membuat dan menciptakan hal baru yang bisa bermanfaat, seperti anak dari Aceh yang membuat pohon kedondong jadi sumber energi listrik,” ungkapnya.

Pria 63 tahun itu optimistis apabila anak-anak Siak selalu mengikuti kompetisi sains tersebut, mutu pembelajaran sains bisa meningkat secara signifikan.

Pihak penyelenggara sendiri telah menerbitkan komik sains dalam bentuk majalah bagi siswa SD. Majalah tersebut dibuat dalam tiga level, dibuat secara menarik dan sesuai dengan kurikulum untuk memudahkan siswa belajar sains secara asyik dan menyenangkan.

Fazila Nisa salah seorang peserta dari Siak, sejak babak penyisihan telah bertekad dan usaha yang keras untuk menjadi yang terbaik. Dari kompetisi inilah, Nisa belajar banyak hal, berusaha dan giat untuk mewujudkan keinginannya.

Nisa ceritakan, seluruh finalis diajak untuk berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan melalui kegiatan penanaman pohon. Ia pun berpesan agar masyarakat Siak, untuk menjaga lingkungan. Ini merupakan wujud aplikasi sains di kehidupan sehari-hari. (krn/red)

  • Bagikan