Bandar Sei Kijang, Siap Dijadikan Kota Setelit

  • Bagikan
Bandar Sei Kijang/Foto: riaudailyphoto.com

RIAUDETIL.COM, SEI KIJANG – Camat Bandar Sei Kijang Dodi Asma Putra STTP harapkan Bandar Sei Kijang kedepannya bisa dijadikan Kota Satelit, Sebab Bandar Seikijang memiliki letak giografis yang strategis dan memiliki daya tarik serta potensi perkembangan sangat pesat. Letak daerah ini juga berbatasan lansung dengan Pekanbaru (ibu kota Provinsi Riau), berbatas juga dengan Kabupaten Siak dan Kabupaten Kampar.

“Ya, peluang dan potensi ini yang harus kita maksimalkan. Apalagi Bandar Sei Kijang merupakan gerbang utama dan pintu masuk dari barat Pelalawan. Kedepan ini, peluang itu yang kita coba kembangkan dengan memberikan informasi kepada para investor,”ujar Dodi Asma Putra, namumpun demikian ini harus didukung juga arah pembangunan Kabupaten Pelalawan. Nah, kalau kita ikuti seleksi alam, saat ini telah mulai kearah kota satelit, ini bisa dilihat dilapangan, ada banyak tower pemancar satelit.

Lantas apa manfaatnya, yang akan dirasakan bagi masyarakat Bandar Sei Kijang, Dodi Asma Putra mengatakan kemajuan suatu daerah tidak akan terlepas dari kemajuan IT itu sendiri. Dengan IT ini, komunikasi dengan pesawat seluler, tv, media internetan, memungkinkan komunitas pelaku ekonomi dari luar akan mengakses Bandar Sei Kijang dan dijadikan daerah dengan tujuan investasi. Dengan masuknya para pelaku ekonomi bari disini dengan sendirinya ekonomi masyarakat akan terangkat.

“Saya pikir ini seleksi alam, dimana daerah dengan akses teknoligi maju, daerah ini juga akan dikenal dan maju. Ekonomi masyarakat juga demikian,”ujarnya, hal ini juga sejalan dengan harapan bapak bupati menciptakan inovasi baru bagi daerah-daerah dan setiap desa.

Disamping potensi ekonomi berbasis IT melalui satelit, Bandar Sei Kijang juga memiliki potensi perkebunan kelapa sawit, baik itu dari perkebunan milik perusahaan maun pun olahan masyarakat sediri.

“Daya tarik dari perkebunan kelapa sawit sangat luas biasa. Hampir setia meter dari wilayah ini ditanami sawit. Tah itu milik perkebunan kelapa sawit kepunyaan perusahaan atau pun milik pribadi. Jadi memang tidak dapat disangkal produksi komoditas unggulan disini memang kelapa sawit. Ekonomi masyarakat secara garis besar juga sangat mapan, bila dilihat gambarannya, rata-rata anak-anak daerah ini bersekolah kejenjang perguruan tinggi, gambaran ini juga bisa dijadikan indikator peningkatan ekonomi masyarakatn kendati belum mencapai seratus persen. Namun saya optimis kedepan dengan masuknya cita-cita kita untuk menjadikan daerah ini sebagai daerah satelit, maka tingkat ekonomi masyarakat juga semangkin baik dan lebih meningkat lagi,”imbuhnya.

Yang jelas sambung Dodi Asma Putra, Badar Sei Kijang di belah dua oleh akses jalan lintar timur dan tidak perna sepi dari kendaraan. Guna mensiasati hal ini, dan bagaimana supaya mereka yang lalu lalang di wilayah ini bisa mampir walau sekejap pemerintah kecamatan punya kiat tersediri, tentunya dengan melibatkan UMKM.

“Ini potensi yang juga kita lirik, dengan melibatkan ketua Tim PKK Kecamatan dan desa, peluang ekonomi ini harus kita gapai. Disini peran PKK dengan mengandeng UMKM yang ada agar membuka lapak usaha disepanjang jalan lintas timur ini. Mereka diwajibkan memajang produk olahan rumah tangga, baik makanan, anyaman, dan usaha rumah makan. Kita berharap setiap mereka yang lewat akan berhenti sejenak. Kesempatan sejenak ini yang kita manfaatkan untuk memperkenalkan produk kita, nyata saat ini yang telah dilakukan ibu-ibu ini telah menghasilkan uang, rata-rata mereka yang singgah merangkuh kocek dan belanja,”paparnya.

Disamping geliat ekonomi tersebut, setiap desa di pimpin kepala desa juga diharapkan dapat menciptakan inovasi baru dalam usaha memajukan daerah.

“Ini lansung imbauan bapak bupati. Di lapangan disetiap desa telah melakukan himbau bapak bupati ini, kita bersyukur adanya kemauan yang kuat dari pemerintahan desa,”tutupnya (anto/T7)

  • Bagikan