RIAUDETIL.COM,ROHUL – Masyarakat Desa Sialang Jaya Kecamatan Rambah kabupaten Rokan hulu (Rohul) tepat pada hari Senin (19/3) mendatangi kantor kepala desa Sialang jaya untuk mempertanyakan penetapan penerima bantuan Rumah Sehat Layak Huni (RSLH) yang rencananya akan dibangunkan melalui APBD Riau tahun anggaran 2018.
Kedatangan masyarakat tersebut langsung disambut oleh kepala desa Sialang jaya dan menyangkal serta mengatakan bahwa penetapan penerima itu adalah dari pihak provinsi dan bukan wewenang saya pungkas ,Kades.
Aneh bin ajaib’ atas pernyataan seorang Kades yang membuat sangkalan tidak masuk akal orang sehat dan menganggap masyarakat pada umumnya tidak ada yang paham dan mengerti tentang proses penetapannya.
Atas tindakan semena-mena tersebut masyarakat berharap kepada pemerintah daerah provinsi Riau untuk meninjau ulang kelapangan dan jangan langsung menerima keputusan kepala desa Sialang jaya yang akhirnya menimbulkan kisruh ditengah masyarakat.
Amir Lubis dan Umar Nasution yang merupakan masyarakat Sialang jaya yang cukup layak menerima dan mengaku rumahnya selalu difoto untuk diajukan sebagai penerima mendatangi Kantor sekretariat riaudetil.com yang beralamat di KM 2 pasir pengaraian Rabu (21/3) untuk menyampaikan hasrat mereka yang selalu dibuat batu loncatan.
Mereka mewakili sebagian masyarakat yang lain mengatakan atas keluhan mereka yang tidak digubris oleh pemerintah desa Sialang jaya,
Mereka juga mengancam untuk tidak akan memilih calon gubernur petahana jika pemerintah provinsi tetap tidak meng kroscek usulan mereka,
“Ya benar kami tidak akan memilih no 4 nanti di Pilgubri (27/6/2018)” kalau pemerintah provinsi tidak mempertimbangkan atau berpihak kepada masyarakat lemah ,kata mereka saat di wancarai riaudetil.com.
Tambahnya,untuk apa kami memilih pejabat yang tidak mau berpihak pada masyarakat lemah,urainya.
Mereka juga tetap akan melakukan demo damai kekantor bupati Rokan hulu untuk menyuarakan hak mereka yang dikibuli oleh kades Sialang jaya dan akan menuntut supaya kades Sialang jaya dicopot saja ,karena keputusannya selalu menuai kontropersi ditengah masyarakat,harapnya.
(R.lubis)
