Sumpah Pemuda Sebagai Momentum Kebangkitan Generasi Penerus | Irfan Panjaitan

  • Bagikan

Di negara manapun di dunia ini, para pemudanya adalah merupakan aset yang paling berharga guna melanjutkan dan meneruskan cita-cita perjuangan bangsa. Pemuda adalah calon pemimpin bangsa yang akan datang, pemuda juga selalu mewarnai jalannya sebuah demokrasi di sebuah negara dengan berbagai macam aktivitas dan kegiatan yang dilakukannya. Dengan demikian banyak negara yang menggantungkan masa depan dan harapannya di pundak para pemuda. Di Indonesia sendiri pemuda telah berkiprah dan telah tercatat oleh sejarah semenjak 88 tahun yang lalu. Tepatnya pada peristiwa akbar di Batavia (Jakarta) yang dikenal dengan sejarah Sumpah Pemuda.

Sumpah Pemuda  adalah satu tonggak utama dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia. Ikrar ini dianggap sebagai kristalisasi semangat untuk menegaskan cita-cita berdirinya negara Indonesia. Yang dimaksud dengan “Sumpah Pemuda” adalah keputusan Kongres Pemuda Kedua yang diselenggarakan dua hari, 27-28 Oktober 1928 di Batavia (Jakarta). Keputusan ini menegaskan cita-cita akan ada “tanah air Indonesia”, “bangsa Indonesia”, dan “bahasa Indonesia”. Keputusan ini juga diharapkan menjadi asas bagi setiap “perkumpulan kebangsaan Indonesia” dan agar “disiarkan dalam segala surat kabar dan dibacakan di muka rapat perkumpulan-perkumpulan”. Istilah “Sumpah Pemuda” sendiri tidak muncul dalam putusan kongres tersebut, melainkan diberikan setelahnya.
Jadi semenjak 88 tahun yang lalu pemuda di Indonesia sudah menjadi lokomotif dalam perjuangannya untuk menegakkan kemerdekaaan bangsa Indonesia. Sehingga dengan cita-cita dan perjuangan besarnya itu, kini bangsa Indonesia telah berhasil memerdekakan dirinya, mandiri dan memiliki jati dirinya sendiri. Semoga kedepannya suatu saat nanti bangsa kita ini akan menjadi bangsa yang

besar dan disegani oleh bangsa-bangsa lain di dunia. Sebegitu besarnya harapan pendiri bangsa terhadap pemuda, sampai-sampai Bung Karno pemimpin besar bangsa, sekaligus salah satu tokoh proklamator yang menghantarkan bangsa Indonesia untuk merdeka pernah mengungkapkan “ Beri aku 2 (dua) orang pemuda, Niscahaya akan ku guncang dunia”. Dari makna kata yang diungkapkan dalam pernyataan tersebut, dapatlah kita petik suatu hikmah begitu yakinnya seorang Bung Karno terhadap kemampuan dan semangat pemuda untuk berkarya dan membangun bangsa Ini di masa-masa yang akan datang. Semoga para pemuda mampu mengemban amanah dan harapan para pejuang dan para Pahlawan kita.

Tetapi apa yang telah terjadi dan dapat kita lihat dengan mental dan akhlak pemuda-pemuda kita saat ini? Miris rasanya jika kita mau membandingkannya dengan pemuda-pemuda dahulu yang telah mengikrarkan Sumpah Pemuda dan berjuang dimasamasa kemerdekaan dahulu. Disaat ini ditengah-tengah era persaingan global, yang seharusnya para pemuda dituntut untuk mampu bersaing dengan berbagai karya dan kemampuannya, kini malah terjerumus kejurang-jurang miras dan narkoba. Jika pemuda dinegara-negara lainnya telah mampu mewarnai dunia ini dengan karya teknologinya, para pemuda kita malah asyik terjerat oleh kecanduan internet lengkap dengan game online dan sosialitanya. Jika pemuda-pemuda di negara lain sudah memulai bangun pagi, berkarya dan terus berlari maju, kita justru malah terbuai dan tertidur lelap serta hanya berkutat pada persoalan-persoalan yang entah kapan mampu untuk diselesaikannya.

Namun sekali lagi bangkitlah wahai Pemuda. Jangan mau terlena dan berlama-lama di buai oleh kenikmatan semu dan kemewahan sarana dan prasarana yang ada. Jadikan moment Sumpah Pemuda kali ini yang jatuh pada hari Jum’at nanti tepetnya tanggal 28 Oktober 2016, untuk kita bangkit dan kembali berkarya. Gali potensi dirimu dan teruslah berkarya, dan berinovasilah guna melahirkan karya-karya nyata. Karena harapan dan kesempatan itu belumlah sirnah

masih banyak juga pemuda-pemuda diantara kita yang akhlaknya masih terjaga, belum kenal dengan namanya narkoba, karena di hatinya masih memgang teguh arti dan nilai-nilai kano’ah, masih banyak yang belum terbuai oleh yang namanya Miras santika, karena dihatinya masih ada Nilai-nilai agama, dan masih banyak pemuda-pemuda kita yang masih kuper dengan namanya internet, game online dan berbagai macam bentuk sosialita, karena mereka hanya kenal dengan Allah Taalah. Jadi bangkitlah wahai generasi harapan bangsa, bangunlah dari lelapnya tidur panjangmu, segeralah jalan dan berlari membawa teman-teman dan komunitasmu, tujuhlah arah dan jalan yang lurus guna menghantarkan bangsa ini ke pintu gerbang kejayaannya. Banyak inovasi yang masih dapat kita lahirkan sesuai dengan kiprah dan peran kita masing-masing dimanapun kita berada. Dirgahayu Pemuda Indonesia………..Jayalah Bangsa Kita.

Lalu kapan kita dapat memulai semua ini? Meminjam istilah yang pernah populer melalui Dai Kondang AA Gym, disini izinkanlah penulis bernasehat kepada kita semua, berbuatlah yang terbaik di lingkungan kita masing-masing, dan sesuai dengan kapasitas kita masing-masing.

Dan mulai dari hal yang terkecil, dari diri sendiri, dan saat ini. Jadi jangan di tunda-tunda lagiya !!! Insya Allah dengan hati yang iklhas, dan sifat kano’ah serta penuh amanah kita dapat mewujudkan karya nyata untuk bangsa yang sama-sama kita cintai ini. Amin.

Penulis: Irfan Panjaitan
Anggota PWI Pelalawan

  • Bagikan