RIAU DETIL.COM, MERANTI – Nama Eka Boru Niraja menjadi bahan perbincangan pasca bentrok antar warga dengan polisi di Selatpanjang, Kepulauan Meranti, Kamis (25/8). Pasalnya, gadis yang berparas cantik yang menghiasi halaman Fecebooknya itu, dituding dibalik terbunuhnya anggota Polres Meranti, Brigadir Adil S Tambunan (24) oleh Apri Adi Pratama (24) pegawai honor Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kepulauan Meranti yang juga tewas ketika ditangkap aparat, yang berujung kerusuhan antara masa dan aparat kepolisian. Namun sayangnya, setelah kejadian itu, Eka Boru Niraja hilang bak ditelan bumi.
Berdasarkan informasi yang dirangkum Koranriau.net, Jumat (26/8), peristiwa yang berujung maut itu berawal dari rasa cemburu Apri kepada Brigadir Adil yang dituding telah merebut kekasihnya Eka Boru Niraja pada Kamis (25/8) dini hari yang berujung perkelahian yang menyebabkan Adil anggoa Satnarkoba Polres Bengkalis tewas ditikam badik oleh pelaku. Peristiwa yang terjadi tak jauh di salah satu hotel di Kota Selatpanjang itu, menyebabkan korban ditikam dengan 6 liang tusukan.
Setelah kejadian yang diawali dengan pertengkaran itu, korban langsung dilarikan ke RSUD Kepulauan Meranti. Namun sayangnya nyawa korban tidak dapat diselamatkan lagi.
Sedangkan pelaku Apri, langsung melarikan diri ke desa Mekar Sari di Kecamatan Merbau.
Kemudian, siangnya anggota kepolisian Polres Meranti mengejar dan berhasil menangkap dan melumpuhkan pelaku dengan timah panas setelah yang bersangkutan tidak mengindahkan tiga kali tembakan peringatan petugas. Menurut Kapolres Meranti, AKBP Asep Iskandar,Sik penangkapan itu terjadi sekitar pukul 15.30 Wib, Kamis (25/8).
Setelah ditangkap, Apri langsung dibawa ke RSUD Kepulauan Meranti untuk mendapatkan pertolongan, namun sayangnya Apri meregang nyawa.
Ketika itulah, berbagai spekulasi bermunculan dari mulut ke mulut. Sebahagian besar masyarakat menduga kematian Apri setelah yang bersangkutan mendapat siksaan dari aparat kepolisian, baik ketika sedang di bawa dari Merbau ke RSUD Kepulauan Meranti, hingga ketika korban sudah berada di RSUD. Apa lagi, foto-foto kondisi korban yang cukup memprihatinkan, beredar di media sosial yang mengakibatkan masa tersulut emosi.
Tak pelak lagi, secara spontan ribuan masa yang pada mulanya berkumpul di RSUD untuk menyaksikan korban, bergerak menuju Mapolres Meranti sekitar pukul 17.30 Wib.
Dengan berbagai peralatan, batu dan kayu, sekitar 3000-an masa yang berkumpul dalam waktu sekejap menyerang Mapolres Meranti.
Pertikaian masalpun tak dapat dihindari. Massa dengan batu dan kayu, melempar Mapolres Meranti yang dijaga aparat dengan menggunakan senjata dan pentongan. Suara tembakan pun meletus. Disaat peristiwa itu, seorang pendemo yang sampai saat ini belum dikertahui identitasnya, tersungkur dengan luka parah di kepala persis di depan Mapolres Meranti.
Tak pelak lagi, melihat itu masa pun semakin emosi dan sempat membakar beberapa kendaraan roda dua anggota polisi yang berada di sekitar Mapolres Meranti.
Suasana Kota Selatpanjang benar-benar mencekam. Pusat-pusat ekonomi dan keramaian sontak ditutup.
Untuk menenangkan situasi, Kapolres Bengkalis AKBP Asep Iskandar,Sik berinisiatif menggelar pertemuan dengan berbagai komponen dan tokoh masyarakat serta aparat pemerintahan untuk menenangkan masa.
Bahkan, Kapolda Riau Brigadir Jenderal Supriyanto selain memerintahkan mengirimkan pasukan Brimob dan satuan dari Mapolres Bengkalis, juga langsung turun ke Meranti untuk menenangkan warga pada Kamis (25/8) malam.
Sampai di Selatpanjang, Kapolda Riau dan jajarannya langsung menemui kediaman Apri tersangka pembunuhan yang juga tewas dalam penangkapan.
Di hadapan keluarga dan masa, Kapolda Riau akan memimpin langsung proses penyelidikan terkait dugaan pelanggaran prosedur dalam menangkapan Apri yang menyebabkan korban tewas.
Selain itu, Kapolda Riau juga menyambangi korban yang tewas dalam kerumunan masa yang menyerang Mapolres Meranti yang diketahui bernama Irusli. Terkait penyebab kematiannya, masih diselidikan. Pihak kepolisian menyebutkan kematian Irusli disebabkan lemparan batu yang mengenai kepalanya. Sementara di pihak masa menyebutkan kematian korban disebabkan oleh tembakan aparat.
Hingga berita ini diturunkan Jumat (26/8) suasana kota Selatpanjang sudah mulai kondusif.Pusat keramaian dan perekonomian sudah mulai buka.(koranriaunet)