Aksi Nekat Bocah SD Bawa Celurit Saat Tawuran Berujung Pembinaan

  • Bagikan

RIAUDETIL.COM – Video aksi tawuran anak SD di Sukabumi viral di aplikasi perpesanan, pada Rabu (26/2). Dalam video itu terlihat beberapa anak saling berhadapan membawa celurit, gir dan samurai.

Pemicu kejadian tersebut sepele, hanya gara-gara pencoretan tulisan vandalisme oleh salah satu sekolah. Berikut fakta-fakta rentetan kejadian yang sudah ditangani Disdik dan Kepolisian tersebut.

Dipicu Coretan Vandalisme

Dua kelompok pelajar SDN 1 P dan SDN 2 N bersama SMPN 2 C dan SMP NA saling berhadapan sekitar pukul 12.30 WIB. Mereka masing-masing memegang senjata tajam jenis celurit, lempengan besi bergerigi dan gir. Tidak lama kemudian, bentrok tak terhindarkan. Ada yang menghunuskan celurit ada juga yang memutar-mutar gir ke udara.

Video itu sengaja direkam, terdengar jelas suara seseorang berbahasa Sunda beberapa kali berteriak-teriak ke rekannya yang saling berhadapan dengan lawan.

Kade eta eh, pajukeun atu eta heh kadekan, si Devi awas tuh gob***(artinya: Hati-hati itu, maju dong itu bacok, si Devi awas),” teriak seseorang diduga perekam video.

Aksi itu dibubarkan warga yang pulang salat Jumat, beberapa warga ada yang melapor ke pihak sekolah terkait kejadian itu. Pihak sekolah kemudian berinisiatif melakukan penyelidikan termasuk mencari tahu siapa saja anak didik mereka yang terlibat.

Kabid Pendidikan Dasar Disdik Kabupaten Sukabumi, Khusyairin membenarkan peristiwa itu terjadi pada Jumat (21/2/2020), di Lapang tak terpakai sekitar Gedung Putih, Purwasari.

“Pemicu tawuran tersebut adalah dicoretnya tulisan vandalisme anak SDN N oleh anak SDN P. Hal itu membuat marah pelaku vandalisme dari SDN N sampai berlanjut ke kejadian dalam video,” kata Khusyairin kepada detikcom, Kamis (27/2).

Khusyairin juga menjelaskan, tidak ada korban jiwa maupun luka-luka akibat kejadian tersebut.

Sita Barang Bukti Senjata Tajam

Pada Sabtu (22/2) dan Minggu (23/2), pihak sekolah berhasil mendata siswanya yang terlibat dalam tawuran tersebut, beberapa nama berikut barang bukti juga disita. Meskipun sudah diketahui, pertemuan melibatkan berbagai pihak dari masing-masing sekolah juga dilakukan beberapa kali.

“Hasil penelusuran diketahui juga data anak-anak pelaku tawuran dan ditindaklanjuti mencari barang bukti yang akhirnya berhasil dikumpulkan. Berangkat dari hal itu, pada Senin (24/2) guru SDN N berinisiatif mendatangi SDN P. Saat itu diundang juga guru dr SMPN 2 C dan SMP NA,” ucap Khusyairin.

“Biasanya (yang terjadi) anak sekolah dasar hanya sebatas kekerasan akibat candaan yang kebablasan atau bullyingyang berlebihan. Namun kali ini terlihat sudah sangat mengkhawatirkan dan membahayakan keselamatan jiwa,” Khusyairin menambahkan.

Khusyairin mengimbau pihak sekolah untuk bersama orang tua dan masyarakat meningkatkan pengawasan terhadap peserta didik. “Pengawasan tidak hanya di lingkungan sekolah, tapi juga masyarakat dan keluarga,” ujarnya.

Bina Bocah yang Terlibat Tawuran

Laporan kejadian hingga penyelesaian diterima Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, pada Senin (24/2). Pihak Disdik melalui Kasi Kesiswaan mendatangi lokasi dan mengurai peristiwa tersebut, termasuk mencarikan solusi agar permasalahan itu tidak sampai ke ranah hukum. Alasanya mengingat mereka yang terlibat tawuran masih di bawah umur.

Pembinaan melibatkan pihak sekolah, Disdik dan kepolisian. “Untuk jangka panjang masih perlu pembinaan lebih lanjut. Pembinaan jangka panjang perlu dilakukan, mengingat perkelahian ini merupakan yang pertama kali terjadi di kalangan pelajar sekolah dasar dengan model tawuran dan bersenjata tajam,” tutur Khusyairin.***(detik.com)

  • Bagikan