Kapal Viking Sun Merapat ke Pelabuhan Benoa Bali meski Ditolak, Ini yang Dilakukan Pemerintah

  • Bagikan

RIAUDETIL.COM – Sebagai upaya pencegahan penularan virus corona, Pemerintah Provinsi Balimenolak kapal pesiar Viking Sunbersandar di wilayahnya pada Sabtu (7/3/2020).

Meski izin dari Pemerintah Provinsi Bali belum dikeluarkan, kapal tersebut tetap nekat mendekat ke Pelabuhan Benoa, Bali.

Ditolak bersandar

Gubernur Bali I Wayan Koster dan Wali Kota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra kompak memutuskan menolak kedatangan kapal yang mengangkut 848 turis asing dan 460 kru tersebut.

Pertimbangannya lantaran tidak ada sertifikat kesehatan yang menjamin kondisi seluruh penumpang kapal.

“Dari rapat koordinasi gubernur dengan wali kota, karena belum ada clearance, (penumpang Viking Sun) sehat sehingga ditunda dulu,” kata Kepala Dinas Kesehatan Bali, Ketut Suarjaya.

Kapal tersebut, lanjutnya, hanya diperkenankan bersandar di Bali jika mereka telah mengantongi sertifikat sehat.

Tetap merapat, ini langkah pemerintah

Sabtu (7/3/2020), kapal Viking Suntetap mendekati Pelabuhan Tanjung Benoa Bali.

Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Denpasar pun menerjunkan tim untuk memeriksa kru dan penumpang kapal pesiar itu.

Tim tersebut terdiri dari tim dokter, sanitarian serta tenaga epidemiologi kesehatan yang berjumlah enam orang.

Pemeriksaan dilakukan sebelum kapal bersandar di wilayah Bali. Tim KKP akan mendatangi kapal Viking Sun.

Adapun pemeriksaan yang dilakukan meliputi cek dokumen kesehatan, kondisi penumpang dan kru kapal serta fisik kapal.

“Diperiksa hari ini dalam perjalanan (ke Benoa) dan hari ini diperiksa. Jadi sebelum sandar, tim KKP akan ke kapal,” kata KKP Kelas I Denpasar Lucky Thahjono.

Jika seluruh aspek pengecekan terpenuhi, maka kapal dinyatakan clear.

“Kalau memenuhi syarat silakan. Ini terserah Pemda dan Syahbandar,” ucap dia.

Ditolak di Surabaya dan Semarang

Sebelumnya, Gubernur Semarang Ganjar Pranowo dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini kompak menolak kedatangan kapal Viking Sun ke wilayah mereka.

Di Semarang, kapal diizinkan bersandar namun penumpang tak diizinkan turun.

Kapal hanya diizinkan memasukkan logistik saja.

Sedangkan di Surabaya, Risma menolak kedatangan kapal tersebut.

Hal ini dilakukan sebagai upaya melindungi warga dari risiko penularan virus corona.***(kompas.com)

  • Bagikan