pulauan Meranti – Kantor Imigrasi (Kanim) Kelas II TPI Selatpanjang melaksanakan pengawasan dan pemeriksaan terhadap Warga Negara Asing (WNA) di wilayah Selatpanjang. Operasi tersebut dikenal dengan Operasi JAGRATARA.
Hal ini dilakukan berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Imigrasi Nomor : IMI.5-GR.03.06-158 tanggal 18 April 2024, dan Surat Plh. Direktur Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian Nomor : IMI.5-GR.03.06-166 tanggal 23 April 2024.
“Operasi itu sudah kami mulai sejak Kamis – Jumat 02-03 Mei 2024 lalu di beberapa Hotel yang berbeda di Selatpanjang,” beber Kepala Kantor Imigrasi (Kakanim) Kelas II TPI Selatpanjang Azhar, saat ditemui dikantor Imigrasi Jalan Merdeka. Minggu (05/05/24) pagi.
Azhar menjelaskan rangkaian kegiatan tersebut dimulai dari zoom meeting Pembukaan Rapat Koordinasi Pelaksanaan Operasi JAGRATARA yang dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia. Kemudian, melakukan pemeriksaan pada target operasi di Hotel Red 9, Aka Meranti, Grand Meranti, dan Grand Indobaru.
Saat dilakukan pemeriksaan di Hotel Red 9, kata Azhar, pihaknya menemukan 6 orang WNA Asal Amerika yang sedang menginap disana dan melakukan wawancara singkat bersama management hotel.
Setelah itu, pemeriksaan dilanjutkan pada Hotel Aka Meranti. Setibanya disana, tim tidak menemukan WNA yang sedang menginap di Hotel tersebut. Namun tim tetap melakukan pemeriksaan berupa edukasi terkait teknis pelaporan orang asing kepada management hotel.
Hal serupa juga dilakukan pada Hotel Grand Indobaru dan Hotel Grand Meranti. Saat dilakukan pemeriksaan memang tidak ditemukan WNA yang sedang menginap, tapi berdasarkan informasi yang diperoleh bahwa terdapat 4 (empat) orang WNA asal china yang menginap di Hotel Grand Indobaru pada tanggal 29 April 2024 selama 2 hari 1 malam.
Keesokan harinya, tim melakukan pemanggilan terhadap pihak management hotel Red 9 untuk dimintai keterangan terkait keberadaan dan kegiatan WNA di Hotel Red 9.
“Sejauh ini kegiatan sudah berjalan dengan baik dan penginputan data WNA telah dilakukan pada google form yang sudah ditentukan. Tinggal pendalaman terhadap hasil pemeriksaan penjamin dan pemberi penginapan terhadap WNA yang ditemui,” ungkapnya.
