RIAUDETIL.COM – Sintya Wulandari ditemukan tak bernyawa di rumahnya di Desa Dongos, Kedung, Jepara. Motor dan HP-nya hilang sehingga memunculkan dugaan merupakan korban perampokan. Tapi timbul pertanyaan, kenapa barang-barang berharga di dalam rumah tidak dibawa serta?
Sintya ditemukan tak bernyawa pada Rabu (13/5) sore. Perempuan berusia 21 tahun ini bahkan masih mengenakan mukena saat ditemukan dalam kondisi tewas.
“Pada saat saya ke TKP korban ternyata sudah dipindahkan oleh keluarga korban ke ruang tamu. Dari keterangan keluarga korban memang demikian (masih mengenakan mukena),” papar Kasat Reskrim Polres Jepara, AKP Djohan Andika.
Meskipun diketahui ada barang yang hilang dari rumah korban, namun saat ini polisi belum berani membuat kesimpulan maupun dugaan motif di balik pembunuhan Sintya.
“Kalau istilah perampokan masih berlebihan. Tapi memang benar ada barang yang hilang untuk saat ini motor dan HP. Tidak ada barang lain yang hilang seperti uang dan sebagainya,” kata AKP Djohan.
Pada tubuh korban tidak ditemukan luka terbuka maupun jejak luka bekas benda tumpul atau sejenisnya. Polisi menemukan di tubuh korban terdapat pembuluh darah yang sudah pecah.
“Untuk jejak benda tumpul tidak ditemukan tetapi ada pembuluh darah yang pecah. Untuk penyebabnya masih menunggu hasil autopsi,” lanjut Djohan.
Pihak masih melakukan pemeriksaan mendalam atas kasus tersebut. “Kita masih menunggu dari Labfor. Tapi untuk sementara pada korban tidak ditemukan luka akibat benda tajam. Terkait dugaan kami juga masih menunggu hasil autopsi jasad korban,” tandasnya.***(detik.com)
