Dahlan Iskan Bicara ‘Penumpang Gelap’ Cetak Uang Vs Cetak Utang

  • Bagikan

RIAUDETIL.COM – Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskanbuka suara mengenai polemik cetak uang dan utangdalam web pribadinya disway.id. Dahlan mengutarakan pandangannya tersebut melalui tulisan berjudul ‘Kuda Gelap’.

Seperti dikutip detikcom, Minggu (17/5/2020), mengawali tulisannya Dahlan menyinggung yang ingin cetak uang akan mengajak penumpang gelap. Sementara, yang ingin mencari utang global dituduh sebagai kuda troya modal asing.

“Cetak uang vs utang itu ternyata bukan lagi urusan perbedaan mazhab. Tapi sudah menjadi urusan saling curiga,” kata Dahlan dalam tulisannya tersebut.

Hal itu dilihat Dahlan saat melakukan forum Zoom yang diselenggarakan oleh Narasi Institute. Kata Dahlan, penumpang gelap yang dimaksud ialah pengusaha besar yang bekerja sama dengan politisi, atau sebaliknya.

“Si penumpang gelap bisa ikut mendapat guyuran kredit khusus. Dengan jumlah yang khusus. Dengan bunga khusus,” ujarnya.

“Karena itu kubu teknokrat tidak mau cetak uang. Kalau pun harus terjadi penyalurannya tidak boleh berbentuk kredit khusus. Bentuknya harus kredit komersial. Bunga harus sesuai dengan yang berlaku di pasar. Agar tidak dimanfaatkan oleh penumpang gelap,” sambungnya.

Kelompok ‘cetak uang’ pun punya kecurigaan terhadap kelompok ‘hobi utang’. Kelompok itu dituding sebagai kuda troya modal asing.

“Mereka tidak rela kalau ekonomi bangkit segera. Mereka itu mengharapkan ekonomi semakin hancur. Biar nilai perusahaan-perusahaan besar di Indonesia jatuh. Setelah saham mereka menjadi murah modal asing berebut membeli. Terjadilah gelombang peralihan kepemilikan dari nasional ke asing,” jelasnya.

“Para panelis kubu ini juga mempersoalkan global bond yang hanya lebih banyak menguntungkan fund manager global. Kalau cetak uang kan tidak perlu jasa fund manager asing,” terangnya.

Dahlan mengatakan, penumpang gelap itu sendiri belum ada, entah sedang disiapkan. Begitu juga kuda troya.

Saling curiga pun terus menguat, hingga Anggota DPR dari Golkar Mukhamad Misbakhun yang memperjuangkan cetak uang lebih hati-hati. Ia perlu menyampaikan disclaimer dulu sebelum bicara. Kehadirannya di forum itu sebagai pribadi.

Rupanya pernyataan-pernyataan Misbakhun di forum sebelumnya bikin ‘meriang’ para politisi. Golkar pun lantas seperti ingin cuci tangan dari apa yang dikatakan Misbakhun.

Sementara, Sutrisno Bachir melihat ‘cuci-mencuci’ seperti itu bagian dari sandiwara Golkar. “Biasalah Golkar begitu,” ujar Sutrisno Bachir seperti ditulis Dahlan.

Dahlan sendiri menyayangkan tidak ada anggota aliran teknokrat yang melawan Misbakhun di forum Zoom yang di moderator Ahmad Nur Hidayat dari Narasi tersebut. Sayangnya lagi, lanjutnya, tidak ada Rizal Ramli, ekonom yang tetap tidak setuju cetak uang namun juga bertentangan dengan kebijakan pemerintah.***(detik.com)

  • Bagikan