Ekspor Malaysia Anjlok, Harga CPO Tak Lagi Perkasa

  • Bagikan

RIAUDETIL.COM – Harga komoditas minyak sawit mentah (CPO) kembali kehilangan keperkasaan. Sentimen pelemahan ekspor karena wabah virus corona menjadi sentimen negatif untuk harga komoditas unggulan RI dan Malaysia ini.

Data Refinitiv menunjukkan harga CPO kontrak di Bursa Malaysia Derivatif (BMD) anjlok turun hari ini, Rabu (12/2/2020). Harga CPO berada di level RM 2.659

Faktor penyebab amblesnya harga CPO ada dua, pembatasan impor minyak sawit olahan oleh India dan merebaknya virus corona di China. Kedua negara merupakan pembeli terbesar untuk minyak nabati. Jadi wajar saja kondisi di kedua negara tersebut mempengaruhi harga CPO.

Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOB) kemarin merilis data bulanan minyak sawit Negeri Jiran. Hasilnya ekspor bulan Januari 2020 anjlok lebih dari 13%. Sementara menurut survei yang dilakukan oleh kargo surveyor, ekspor Malaysia 10 hari pertama bulan Februari diperkirakan anjlok 20% – 29,4% dibanding bulan sebelumnya.

Para trader mengatakan bahwa ekspor untuk bulan ini masih akan mengalami tekanan. Kondisi diperparah dengan kemungkinan kenaikan produksi pada bulan Februari.

“Data Asosiasi Penyuling Minyak Sawit di Semenanjung Malaysia Selatan (SSPOMA) menunjukkan pada 1-10 Februari produksi mengalami kenaikan” kata Anilkumar Bagani kepala riset Sunvin Group.

“Minyak sawit berada dalam tekanan dan ekspor Indonesia diperkirakan turun 25% dari bulan Desember” tambahnya.

Sementara itu, bank sentral Malaysia mengatakan merebaknya virus corona yang membuat ekspor minyak sawit Malaysia anjlok juga akan memukul perekonomian Malaysia untuk kuartal pertama tahun ini.

Virus corona yang kini dinamai COVID 2019 oleh WHO masih terus mengintai dan menelan korban baru. Menurut data John Hopkins CSSE, virus yang menyebabkan pneumonia ini telah menginfeksi 45.188 orang di dunia. Kasus paling banyak dilaporkan di China.

Jumlah korban meninggal sampai hari ini mencapai 1.115 orang. Sebanyak 1.113 orang berasal dari China sedangkan dua kasus kematian lain dilaporkan di Hong Kong dan Filipina masing-masing satu kasus.***(CNBCindonesia)

  • Bagikan