Pelalawan Inovatif: Pelalawan Menuju 100 Smart City

  • Bagikan

*25 Kabupaten/Kota se-Indonesia
*Wujud Keseriusan Jalankan “Pelalawan Inovatif”

RIAUDETIL.COM, PELALAWAN – Kabupaten Pelalawan menjadi salah satu dari 25 kota/kabupaten yang akan memulai Program Gerakan Menuju 100 kota pintar (Smart City) dari Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) RI pada tahun 2017 ini. Hal ini sesuai dengan dasar surat Kemenkominfo No 265 Kominfo/DJAI/AI.01.05.05/2017 tentang Penyampaian Hasil Seleksi Assesment Gerakan Menuju 100 Smart City.

Bupati Pelalawan HM Harris dalam kegiatan Indonesia Smart City Summit 2017 telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dalam kesepahaman tentang Program Smart City di Makassar.

Setelah penandatangan MoU, Bupati Harris bersama Kepala Bappeda Kabupaten Pelalawan Ir M Syahrul Syarif mengungkapkan rasa syukurnya atas masuknya Kabupaten Pelalawan dalam Program Gerakan Menuju 100 Smart City di tahun ini.

“Penandatanganan ini merupakan langkah baik dalam memaksimalkan dan mengintensifkan upaya Pemerintah daerah Pelalawan untuk mewujudkan pelayanan pemerintahan yang baik, dan pelayanan pembangunan serta mewujudkan kehidupan masyarakat yang lebih smart,” ujarnya.

Apalagi Gerakan Smart City ini sudah tertuang pada RPJMD Kabupaten Pelalawan tahun 2016-2021, yakni pada Program Pelalawan Cerdas, Pelalawan Inovatif dan Peningkatan Birokrasi serta Otonomi Desa.

Maka dengan meningkatkan sumber daya alam yang banyak didukung pelayanan pemerintah lebih cepat dan pembangunan segala bidang, di dalam mengimplementasikan Smart City di Negeri Seiya Sekata tersebut.

“Kalau ini kita laksanakan dengan baik, maka kabupaten Pelalawan menuju Smart City akan tercapai yakni mewujudkan pelayanan Pemerintah dan Pembangunan yang smart. Setelah kita masuk dalam pencanangan dari 25 daerah se-Indonesia,” tuturnya.

Sementara Gerakan Smart City ini merupakan program dari Kementerian Kominfo yang berintegrasi dengan Kemenpan, Kemendagri, Kemen PUPR, APEKSI. Untuk mewujudkannya, melalui Dinas Komunikasi dan Informatika, Pemerintah Daerah Kabupaten Pelalawan telah mengikuti assessment di awal Mei 2017 lalu.

Ke 25 Kabupaten/Kota yang akan memulai program gerakan menuju 100 smart city yakni Kabupaten Pelalawan, Kota Jambi, Kabupaten Siak, Kabupaten Banyuasin, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kabupaten Purwakarta, Kota Bandung, Kota Bekasi, Kota Bogor, Kota Cirebon, dan Kota Sukabumi.

Selanjutnya Kabupaten Sleman, Kota Semarang, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Gresik, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Badung, Kota Singkawang, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kota Samarinda, Kota Makassar, Kota Tomohon dan Kabupaten Mimika.

Menteri Komunikasi dan Informatika RI Rudiantara melalui Dirjen Aptika Kemenkominfo Samuel Pangerapan memberikan motivasi bagi seluruh daerah untuk mengimplementasikan Smart City agar dapat setara dengan negara-negara di Eropa yang gunakan Smart City, seperti di Inggris dan Perancis.

“Strateginya dengan mengiplementasikan Smart City, dari 500-an kabupaten/kota, 25 yang terpilih ini harus sukses mengimplementasikan Smart City hingga 2019 dan berlanjut pada 100 kabupaten/kota lainnya,” ujarnya.

Lebih detail lagi, Smart City akan melayani internal pemerintahan dan masyarakat dengan fasilitas yang memadai, Kemenkominfo dan Kemendagri telah melakukan riset terhadap ruang fiskal bagi 25 daerah terpilih ini.

“Riset kemampuan SDM daerah yang termasuk salah satu faktor penentu selanjutnya diikuti kemampuan jaringan dan infrastruktur termasuk akses broadband,” ungkap Menkemkoninfo dalam sambutannya.

Atas masuknya Kabupaten Pelalawan dalam daftar 25 Kabupaten/Kota yang akan memulai program gerakan 100 smart city,Pemerintah Pusat melalui Kepala Kantor Staf Kepresidenan RI Teten Masduki menyerahkan penghargaan yang langsung diterima Bupati HM Harris dan 24 Kepala Daerah lainnya bertempat di Santika Premier Hayam Wuruk Jakarta, Rabu (15/11).

Sebelumnya, Wakil Bupati Pelalawan Drs H Zardewan MM melakukan ekspos dan pemaparan capaian smart city yang telah dilakukan melalui empat kali bimbingan teknis oleh tim pendamping dari Kemenkominfo RI yang diketuai oleh Andrari Grahitandaru. Sehingga menghasilkan roadmap master plan Smart City Pelalawan untuk jangka waktu 10 tahun kedepan, dengan tahun pertama menghadirkan dua quick win smart city Pelalawan yaitu pelayanan perizinan dan Pelalawan Sehat melalui layanan kesehatan online secara audivisual.

Masuk dalam 25 besar Kabupaten dan Kota se Indonesia dalam gerakan menuju 100 Smart City tahun 2017, merupakan suatu penghargaan oleh Pemkab Pelalawan. Karena hal ini mendukung 7 program prioritas Bupati Pelalawan HM Harris salah satunya Pelalawan Inovatif.

Melalui tahapan 4 kali bimbingan teknis dalam pendampingan menuju Smart City Pelalawan, Wabup H Zardewan paparkan hasil dan analisa serta perkembangan di dalam pelayanan berbasis elektronik dengan membawa quick win yaitu pelayanan perizinan Sistem Informasi Pelayanan Perizinan on The Spot (SIPOLAN ) dari DPMPTSP dan Pelalawan Sehat Dinas Kesehatan dalam paparan audivisual selama lima menit.

Usai penampilan audivisual Smart City Pelalawan, Wabup H Zardewan dalam waktu satu menit mengatakan mendukung gerakan menuju 100 Smart City Pelalawan untuk menjadikan masyarakat Pelalawan aman, nyaman, makmur dan sehat dalam mendukung inovasi menuju Pelalawan Emas yang disambut tepukan tangan dari peserta kabupaten dan kota se Indonesia.

Mantan Sekda Pelalawan ini melakukan pemaparan bersamaan dengan Bupati dan Walikota dari Kota Cirebon, Kabupaten Banyuasin, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Gresik dan Sidoarjo. Dijadwalkan usai seminar Smart City ini akan dilanjutkan dengan malam penghargaan awards Smart City yang akan dihadiri oleh Bupati Pelalawan HM Harris.

Hadir dalam kesempatan tersebut Kepala Daerah Bupati dan Walikota yang terpilih dari 25 Kabupaten dan Kota menuju 100 Smart City se Indonesia, sedangkan dari Kabupaten Pelalawan turut mendampingi Wabup yakni Kepala Program Pemilu Elektronik BPPT RI sekaligus pendamping Kabupaten Pelalawan menuju Smart City Andrari Grahitandaru, Kepala Dinas Kominfo Fakhrizal, Kadis Kesehatan Endid Pratikno, Kepala Dinas PUPR Hasan Tua Tanjung, Kepala Dinas DPMPTSP Hambali, Kabid Kominfo Syamsul Bakhri dan Yunasril.

Sementara itu, secara tegas Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Pelalawan Ir HM Syahrul Syarif MSi menyatakan bahwa Program Pelalawan Menuju Gerakan 100 Smart City (Kota Pintar) dan menjadi salah satu dari 25 Kabupaten/Kota se-Indonesia yang memulai Gerakan 100 Smart City tidak menggunakan anggaran yang khusus, namun fokus dasarnya adalah pengalihan dari sistem manual ke online melalui aplikasi smartphone.

“Dalam program Smart City daerah dituntut berinovasi. Kalau juga program Smart City juga menggunakan anggaran besar berarti kita belum pintar. Tidak ada alokasi anggaran khusus dalam realisasinya. Fokus dasar Smart City adalah peralihan sistem dari manual ke online terutama dalam hal pelayanan dengan aplikasi smartphone. Sehingga berbagai informasi dan pelayanan dapat langsung diakses dan diteruskan kepada instansi terkait. Jadi semuanya terpadu yang dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat,” ucapnya.

Dikatakannya, sama halnya dengan pendampingan pembuatan master plan langsung dari Kementerian Kominfo RI yang tidak ada anggaran yang dikeluarkan. “Support Pemerintah Pusat melalui Kemenkominfo RI sangat serius dalam program Gerakan Menuju 100 Smart City. Kalau nanti program pendukungnya seperti listrik pintar, Pemkab Pelalawan bisa bekerjasama dengan BUMN dan program lainnya melalui kemitraan baik ke lembaga instansi ataupun perusahaan,” terangnya.

Dilanjutkan M Syahrul, program Smart City di Kabupaten Pelalawan telah berjalan dua bulan belakangan ini. Pemkab terus melakukan terobosan dan secara continue mengikuti tahapan– tahapan persiapan pelaksanaan Smart City. Melalui tahapan 4 kali bimbingan teknis dalam pendampingan Menuju Smart City Pelalawan, menganalisa serta perkembangan di dalam pelayanan berbasis elektronik dengan membawa quick win yaitu pelayanan perizinan Sistem Informasi Pelayanan Perizinan On The Spot (SIPOLAN) dari DPMPTSP dan Pelalawan Sehat Dinas Kesehatan.

“Jadi perlu kembali kita tegaskan bahwa Smart City tidak ada alokasi anggaran khusus. Terkecuali yang sifatnya koordinasi. Setiap OPD di pemerintahan harus dapat berkontribusi dalam realisasi sistem dalam Program Smart City, begitu juga masyarakat agar pelayanan yang terbaik dapat berjalan,” tutupnya. (Advetorial)

  • Bagikan