Ratusan Naker PT Inecda Mogok Kerja Tuntut Bonus Tahunan

  • Bagikan
Ilustrasi

RIAUDETIL.COM, RENGAT – Ratusan tenaga kerja (naker) sektor produksi dan perawatan hingga mandor kebun PT Inecda Plantation (IP) Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) melakukan mogok kerja.

Akibatnya, aktivitas perusahaan Samsung Grup tersebut lumpuh total dan merugi.

Humas Kebun PT IP, Joko Dwiyono, membenarkan aksi mogok kerja yang dilakukan oleh naker tersebut sudah berlangsung selama tiga hari.

“Mogak kerja ini paling dominan dilakukan oleh tenaga permanen,” ujar Joko kepada wartawan, Rabu (9/5/2018).

Para naker kebun memilih mogok kerja sejak Senin (7/5/2018) hingga Rabu (9/5/2018) karena bonus tahunan yang diterima para naker tidak sesuai harapan sehingga berujung pada aksi unjuk rasa dan akhirnya mogok kerja.

“Para naker minta penambahan bonus tahunan di luar PKB (Perjanjian Kerja Bersama) atau naik sebesar 255 persen dari gaji,” paparnya.

Joko mengaku bonus para naker tahun 2018 sudah ditransfer pada bulan April lalu dengan langsung ke rekening masing-masing naker sebesar 105 persen dari jumlah gaji.

Namun sayang, jumlah bonus sebesar PKB itu justru ditolak dengan alasan minta ditambah menjadi 255 persen.

“Koordinator mogok kerjanya adalah oknum Ketua PUK organisasi buruh di kebun,” sambung Joko via telepon selulernya.

Terkait mogok kerja, sore ini manejeman kebun PT Inecda bersama Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Pemkab Inhu dipimpin Sekdakab akan menggelar rapat.

“Sore ini kami dipanggil rapat Pak Sekda bersama Disnaker,” sebut Joko.

Sedangkan dampak kerugian perusahan pasca mogok kerja, sedikitnya 350 hingga 400 ton tandan buah sawit TBS kebun PT Inecda tidak bisa dipanen.

Seorang pejabat Disnaker yang enggan disebut nama mengakui urgensi mogok kerja karena tuntutan naker untuk menambah bonus tahunan tidak kunjung direspon.

“Nampaknya PT Inecda tetap ngotot hanya memberikan bonus sebesar PKB,” singkatnya. (Man)

  • Bagikan