Ibukota Pangkalan Kerinci Disebut – Sebut Tak ” Istimewa ” 

  • Bagikan
Pelalawan, riaudetil.com – Pangkalan Kerinci yang notabene ibukota Kabupaten Pelalawan dinilai warga tak “istimewa” dibandingkan dengan ibukota kabupaten lainnya di Riau.Wajah Pangkalan Kerinci sebagai ibukota kabupaten pun dipertanyakan.
Sejumlah warga kepada riaudetil.com menyampaikan layaknya sebagai ibukota kabupaten, pangkalan kerinci harus bisa memenuhi kebutuhan publik.Masih banyak masyarakat Pangkalan Kerinci yang lebih memilih berakhir pekan atau berlibur keluar daerah.Minimnya sarana dan prasarana publik,penataan kota yang belum jelas, pengelolaan potensi wisata yang belum maksimal, tak ikonic, minimnya ruang publik.Ditambah masalah drainase yang lumpuh, jalan yang rusak dan belum diaspal merupakan rentetan permasalahan yang masih meliputi ibukota Pangkalan Kerinci.
Atas kondisi ini, salah satu anggota DPRD Pelalawan Andri Fransiscus politisi Gerindra angkat bicara. Menurutnya, Pemkab Pelalawan harus lebih fokus dan serius dalam menata ibukota Pangkalan Kerinci dalam berbagai hal.
” Masterplannya harus jelas dulu.Pangkalan Kerinci ini wajah Pelalawan dan sangat  layak mendapatkan prioritas.Saya kira masyarakat pangkalan kerinci punya hak menilai bahwa pangkalan kerinci tak istimewa. Apa yang bisa kita banggakan dari pangkalan kerinci. Makanya masterplannya harus jelas. Berbagai potensi harus dikelola dengan baik.Amat disayangkan jika perputaran uang dari masyarakat malah keluar untuk daerah lain. Kita punya potensi cuma hanya belum fokus dan serius, ” ujarnya.
Andri Fransiscus yang juga anggota komisi I DPRD Pelalawan ini tak menampik jika ibukota pangkalan kerinci saat ini tak menggambarkan wajah ibukota kabupaten. ” Kita tak punya ikon yang jelas. Kita tak punya pasar rakyat dan seni yang menjual produk lokal yang menjadi buah tangan bagi yang berkesempatan singgah di Pangkalan Kerinci. Kita punya Ruang Publik kreatif depan kantor bupati tapi masih dalam proses pengembangan, hutan kota disamping kantor camat sudah seperti hutan rimba. Area lokasi kuliner dan permainan air dibawah jembatan yang berada dibelakang bangunan balai adat hanya sekedar rencana ke rencana dan lain sebagainya,” tegas Andri.
Andri berharap Pangkalan Kerinci tak hanya menjadi kota lintas atau kota singgah semata. Pemkab harus lebih serius untuk menjawab kebutuhan publik. ” Gapura didaerah perbatasan juga harus dipercantik. Kota pangkalan kerinci harus dipoles sedemikian rupa hingga dapat dibanggakan sebagai ibukota kabupaten.Masalah banjir akibat drainase lumpuh dan jalan yang masih banyak yang belum diaspal dan rusak berat,masalah penanganan sampah tak maksimal menambah citra buruk kota pangkalan kerinci. Kita berharap Pemkab tak berdiam diri. Jangan malah masyarakat pangkalan kerinci tak bisa bangga dengan kota tempat tinggalnya akibat berbagai permasalahan yang menyelimuti Pangkalan Kerinci, ” tukasnya. (ZoelGomes)
  • Bagikan