Mandi Balimau Kasai Potang Mogang Langgam Masuk Event Pariwisata Riau, Datuk Setia Amanah : ” Jadikan Budaya Adat Istiadat Sebagai Warisan Untuk Anak Cucu “

  • Bagikan

Pelalawan, Riaudetil. com – Kabupaten Pelalawan salah satu Kabupaten di Propinsi Riau yang dikenal sebagai daerah yang kaya dengan tradisi serta adat budaya yang diturunkan secara turun menurun oleh para leluhur dari generasi ke generasi hingga saat ini.

Untuk diketahui, sebagai pembuka tradisi mandi balimau di Kabupaten Pelalawan adalah tradisi yang biasa disebut dengan Mandi Balimau Sultan yang secara turun temurun dilakukan oleh keluarga kerajaan serta masyarakat Pelalawan sejak dahulu kala.

Kecamatan Pelalawan sendiri adalah tempat keberadaan kerajaan Pelalawan dengan istananya yang disebut Istana Sayap.Wajar jika mandi balimau sultan menjadi mandi balimau pembuka yang digelar di Kabupaten Pelalawan.

Menyambut bulan suci ramadhan 1439 H/2018 M, mandi balimau sultan digelar pada Rabu (9/5/2018) lalu bertempat di tepian sungai rasau kelurahan Pelalawan kecamatan pelalawan.Dalam  rangkaian kegiatan mandi balimau sultan, sehari sebelumnya diawali dengan ziarah makam jauh pelalawan dilanjutkan tahlil berhanyut dari hulu hingga hilir kampung dan malamnya akan digelar Tabligh akbar dan acara kesenian budaya.

Sama halnya mandi balimau Sultan Pelalawan, yang juga unik dan menarik dibahas adalah mandi balimau kasai potang mogang Langgam Kabupaten Pelalawan dimana kedua even ini sudah masuk kedalam kalender even pariwisata Riau tahun 2018.

Perhelatan mandi balimau kasai potang mogang langgam tahun ini semakin meriah dengan rangkaian acara dimana salah satunya Tabligh Akbar yang menghadirkan da’i kondang saat ini Ustadz H. Abdul Somad,Lc.MA yang sering disingkat UAS bergelar Datuk Seri Ulama Setia Negara yang berlangsung pada Sabtu (5/5/2018) lalu.

Masyarakat Langgam selalu rutin menggelar tradisi upacara Mandi Balimau atau bentuk penyucian diri sebelum menyambut datangnya bulan suci Ramadan yakni Mandi Balimau Kasai Potang Mogang.

Dalam tradisi masyarakat Langgam, Mandi Balimau Kasai Potang Mogang dianggap sebagai upacara sarana penyucian diri lahir maupun batin dan juga sebagai bentuk ucapan rasa syukur dan ungkapan kegembiraan dengan akan segera datangnya bulan Ramadan.

Masyarakat Pelalawan khususnya di Kecamatan Langgam memiliki keyakinan bahwa kasai dapat mengusir berbagai macam penyakit kedengkian yang tertanam dalam hati manusia selama bulan Ramadan.

Tradisi Mandi Balimau Kasai Potang Mogang telah berlangsung selama ratusan tahun yang dilakukan secara turun temurun oleh masyarakatnya. Menurut cerita masyarakat setempat, tradisi ini berawal dari kebiasaan Raja di zaman terdahulu. Dalam bahasa setempat, balimau berarti mandi dengan menggunakan air yang dicampur jeruk atau limau. Sedangkan kasai berarti wangi-wangian yang biasanya dipakai masyarakat setempat untuk keramas.

Menyambut datangnya bulan suci Ramadan 1439 H, masyarakat adat di Kecamatan Langgam menggelar tradisi Mandi Balimau Kasai Potang Mogang dimana masyarakat setempat selalu melaksanakannya sekali dalam setahun. Tradisi Mandi Balimau Kasai Potang Mogang merupakan kebudayaan asli masyarakat Langgam yang tetap lestari dan masih tetap terjaga keaslianya sampai saat ini.

Biasanya,sebelum hari pelaksanaan Mandi Balimau Kasai Potang Mogang, empat hari sebelumnya sudah dilakukan sederet rangkaian acara untuk menyemarakkan acara Mandi Balimau Kasai Potang Mogang dalam menyambut kedatangan bulan suci Ramadan.

Serangkaian kegiatan yang dilaksanakan antara lain pentas seni dan ziarah kubur. Untuk pelaksanaan ziarah kubur, dimana pada rangkaian ini masyarakat Langam secara bersama-sama mendatangi makam untuk melakukan ziarah, sambil membersihkan makam dan memanjatkan doa bersama.

Usai pelaksanaan ziarah kubur kegiatan dilanjutkan dengan seminar adat yang digelar di balai adat Langgam dan diikuti oleh seluruh ninik mamak, pemangku adat se Kecamatan Langgam. Dimana seminar ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman ninik mamak dan pemangku adat mengenai hal-hal yang bersifat adat istiadat.Dan pada rangkaian acara selanjutnya digelar Tabliqh Akbar yang disusul puncak kegiatan Mandi Balimau Kasai Potang Mogang yang dilaksanakan di Balai Ranah Tanjung Bunga.

Panitia pelaksana mandi balimau kasai potang mogang rutin mengadakan lomba sampan hias dimana tahun ini diikuti 26 sampan hias untuk memperebutkan hadiah juga untuk memberikan suasana yang meriah dan semarak serta memberikan hiburan menarik kepada para pengunjung.

Pada perhelatan mandi balimau kasai potang mogang Langgam yang digelar, Senin (4/5/2018) dihasiri Ketua Umum Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau Datuk Sri Al – Azhar yang mengaku puas dengan apa yang disaksikan dan diikutinya pada peosesi mandi balimau kasai potang mogang langgam.

” Kita apresiasi masyarakat Langgam dan para pemnagku adat yang telah menjaga dan melestarikam bidaya adat istiadat secara turun temurun hingga acara hari ini begitu sangat syarat adat. Saya bangga dan menyatakan apayang dilakukan oleh masyarakat langgam dalam menjaga budaya adat istiadat dapat menjadi teladan bagi daerah lain Kita berharap kegiatan yang sama lebih semarak lagi dan mendapat sentuhan dari Pemerintah Propinsi Riau, ” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Pelalawan, HM Harris yang bergelar Datuk Setia Ama­nah menyampaikan guna menghidupkan dan melestarikan kembali kebiasaan adat serta mengingatkan kepada anak kemenakan diperlukan kerja ke­ras, pemangku adat yang bergelar mamak dipersukuan senantiasa bersinergi dengan anak keponakannya, mamak dalam persukuan harus mengembalikan peran dan fungsinya.

Menurut Datuk Setia Amanah, Mandi Balimau Kasai Potang Mogang merupakan tradisi yang secara turun-te­mu­run yang telah dilakukan mas­yarakat Melayu khususnya masyarakat di Kecamatan Langgam, setiap kali memasuki bulan Ramadan.

Dikalangan masyarakat kegiatan tersebut diberikan nama Potang Mogang, yang inti dari hajatan tersebut untuk memeriahkan serta bersuka cita memasuki menyambut bulan penuh berkah.

Pada suatu kesempatan itu, Datuk Setia Amanah mengingatkan kepada para pemangku adat untuk senantiasa melestarikan kebia­sa­­an lama, atau istilah di masyarakat setempat ‘mengangkat batang tarandam’. Kebiasaan adat yang saat ini mulai luntur di tengah-tengah mas­ya­rakat, banyak permasalahan yang terjadi di tengah masya­ra­kat adat, seperti silang sengketa antara anak keponakan dengan mamaknya. Mamak terkesan tidak lagi disegani anak-keponakan dan begitu sebaliknya.

“Kita berharap masyarakat Pelalawan bisa terus menjaga dan melestarikan adat istiadat Pelalawan, Pemerintah Daerah mendukung penuh pelestarian adat istiadat kita,” kata Datuk Setia Amanah.

Rangkaian pembukaan acara mandi Balimau Kasai Potang Mogang tahun ini, diawali saat Datuk Setia Amanah beserta rombongan mengantarkan para datuk dari balai kepenghuluan adat Langgam menuju Balai Anjungan Tepian Ranah Tanjung Bunga. Selanjutnya dilaksanakan upacara adat Togak Tonggol yang dipimpin oleh Datuk Rajo Bilang Bungsu dan disaksikan HM Harris selaku Payung Negeri Langgam.

Datuk Setia Amanah melakukan prosesi terakhir Mandi Balimau Kasai Potang Mogang dengan memandikan Camat Langgam, Datuk Rajo Bilang Bungsu dan Imam Masjid Raya Langgam serta Datuk Batin Palabi desa Gondai dan diikuti oleh masyarakat.(Zoelgomes)

  • Bagikan