Padi Kuala Kampar Masuk Grand Design Lumbung Pangan Berorientasi Export Wilayah Perbatasan 

  • Bagikan
Pelalawan, riaudetil. com – Kebijakan pembangunan pertanian di Kabupaten Pelalawan disinergikan dengan kebijakan pusat melalui keputusan Menteri Pertanian Nomor : 380 tahun 2016 hingga saat ini ditetapkan sebagai kawasan padi Kecamatan Kuala Kampar khususnya kawasan padi kuala kampar masuk dalam grand design lumbung pangan berorientasi Export wilayah perbatasan.
Kecamatan Kuala Kampar berpotensi menyumbang produksi  padi lebih 60.000 ton mengalami peningkatan 2 kali  dari kondisi saat ini.Untuk itu Kita berharap dengan telah ditetapkannya Kabupaten Pelalawan sebagai kawasan padi oleh Keputusan Menteri Pertanian. Dengan beebagai potenai tersebut, kami siap menerima penugasan dari pusat dan kami berharap juga kawasan padi di Kabupaten Pelalawan menjadi bagian dari roadmap Indonesia lumbung pangan dunia 2045.
Hal ini disampaikan Bupati Pelalawan H. M. Harris dalam sambutannya saat meresmikan Sentra Pelayanan Pertanian Padi Terpadu (SP3T) Mendol coperative farming SU-III gapoktan Harapan Maju Desa Sungai Upih Kecamatan Kuala Kampar pada Rabu (27/2) kemarin.Menurutnya, Pengembangan padi dikawasan Kuala Kampar dengan skala agribisnis akan berdampak bagi peningkatan produktivitas dan kesejahteraan petani serta terwujudnya kedaulatan sebagai menjadi target dari nawacita.
” Pemasaran produksi beras penyalai yang perharinya bisa mencapai 10 ton melalui SP3T diharapkan dapat memenuhi kebutuhan beras lokal di Kabupaten Pelalawan dengan pemasaran yang tepat.Terlebih jika berorientasi export wilayah perbatasan seperti  di pulau ransang, tanjung batu,pulau sumatra,pulau batam,pulau karimun pulau burung, malaysia dan singapur dibutuhkan peningkatan produktivitas padi yang berkelanjutan,” ungkapnya.
Beberapa kali Bupati Harris mengingatkan agar kualitas export  beras penyalai tidak boleh patah lebih dari 2 persen. ” Kalau sekarang 10 sampai 15 persen patahnya maka dalam proses pengeringan dan penggilingan harus betul – betul disempurnakan. Karena jika patah beras lebih dari 2 persen akan sulit diexport,” ungkapnya saat
panen raya padi dilahan seluas 5.793 Hektare di lima desa di Kecamatan Kuala Kampar yakni Desa Sungai Upih, Desa Sungai Solok, Desa Teluk Bakau, Desa Serapung dan Desa Teluk Beringin dan
meresmikan Sentra Pelayanan Pertanian Padi Terpadu (SP3T) Mendol coperative farming SU-III gapoktan Harapan Maju Desa Sungai Upih Kecamatan Kuala Kampar pada hari yang sama.
Bupati Harris menyebutkan kawasan padi di Kuala Kampar Kabupaten Pelalawan bertujuan menciptakan swasembada pangan dengan mensinergikan program pusat.” Kabupaten Pelalawan denhan upaya inovasi telah memiliki 5 varietas padi unggul pasang surut yang telah dilepas dan dilaunching yakni cekau, karya, bono, mendol dan inpara Pelalawan membuktikan keseriusan Kita bersama dalam pembenihan dan pengembangan varietas padi di Kuala Kampar. Kita harus yakin bahwa Kita bisa kedepannya menjadi lumbung pangan di Indonesia maupun lumbung pangan dunia 2045,” tegasnya (Zoel)
  • Bagikan