Pilu Janda Tua di Cimahi, Idap Kanker Tulang hingga Tak Tersentuh Bantuan

  • Bagikan
Pilu janda tua di Cimahi yang menderita kanker tulang dan tak tersentuh bantuan (Foto: Whisnu Pradana)

RIAUDETIL.COM – Seorang janda tua warga Kebon Kopi, RT 03/08, Kelurahan Cibeureum, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Ugih Sumarni (77) hidup serba kekurangan sambil menahan rasa sakit akibat mengidap kanker tulang pada kaki kirinya.

Ugih, tinggal dengan anak bungsunya, Juariah (41), yang juga tidak bekerja, serta tiga orang cucu yang masih sekolah di rumah sangat sederhana di kawasan kumuh Kota Cimahi.

Ugih sekeluarga tak tersentuh bantuan pemerintah. Selama bertahun-tahun, mereka tak pernah mendapatkan bantuan apapun. Padahal keluarga tersebut tergolong keluarga tak mampu yang membutuhkan uluran tangan.

Juariah, terpaksa tak bekerja lantaran harus menjaga sang ibu yang saat ini hanya bisa terbujur kaku di atas kasus. Ugih tak bisa lagi bangun lantaran tujuh tahun lalu, ia ditabrak oleh seorang pengendara motor yang kabur setelah kejadian nahas tersebut.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, ia menunggu kiriman uang dari kakak-kakaknya, yang juga hidup tak berkecukupan. Ditambah saat ini tengah pandemi COVID-19, sontak kiriman uang pun makin tersendat.

“Ibu saya janda dari tahun 1988 belum pernah dapat bantuan. Saya juga janda tapi enggak terdaftar bantuan. Belum pernah sekalipun didata untuk dapat bantuan sama RT, RW, apalagi kelurahan,” kata Juariah saat ditemui di kediamannya, Minggu (3/5/2020).

Sekali waktu, ketika kiriman dari kakaknya belum juga diterima, Ugih, Juariah, dan ketiga anaknya sempat tak makan seharian. Mereka malu meminta pada tetangga meskipun kelaparan.

“Saya pantang minta-minta sama tetangga, lebih baik puasa. Sebisa mungkin buat ibu selaku dikasih makan, meskipun cuma roti atau makanan ringan, yang penting enggak kelaparan, kalau saya sama anak-anak ga apa-apa kelaparan,” katanya lirih.

Ia mengaku tak mengerti kenapa keluarganya dibedakan oleh pengurus RT dan RT, bahkan oleh kelurahan. Padahal kondisi ia dan sang ibu yang sakit parah, bukan orang berkecukupan.

“Jangankan buat berobat ibu, buat makan saja sulit. Saya enggak tega lihat ibu saya tiap malam kesakitan, kadang enggak tidur karena kakinya sakit,” terangnya.

Hingga akhirnya kabar soal kondisi keluarganya viral di media sosial, mulai ada perhatian dari banyak pihak, termasuk yang selama ini menutup mata akan keberadaan keluarga mereka.

“Setelah viral kalau ibu saya sakit dan butuh bantuan, baru pengurus RT dan RW datang mau ngedata. Selama ini kemana saja. Cukup keluarga kami yang seperti ini, kasihan kalau keluarga lain yang mungkin lebih sengsara dari saya dapat perlakuan yang sama,” bebernya.

Ia berharap banyak pihak yang ikhlas membantu biaya berobat ibunya ke rumah sakit. “Pengennya dibawa ke rumah sakit, kemarin sudah dirujuk ke RS Hasan Sadikin tapi kondisinya lagi COVID-19. Khawatir ibu saya tertular, mungkin tunggu dulu aja sambil kumpulin biayanya,” tandasnya.

Mendengar ada seorang janda tua yang membutuhkan bantuan, Satlantas Polres Cimahi menyerahkan bantuan sembako lantaran di tengah pandemi virus Corona seperti ini, Ugih belum menerima bantuan sama sekali dari pemerintah baik dalam bentuk tunai ataupun paket sembako.

Kasatlantas Polres Cimahi, AKP Susanti Samaniah mengatakan, dirinya bersama jajaran tergerak untuk memberikan bantuan kepada Ugih Sumarni berawal saat melihat informasi di media sosial.

“Saya melihat keadaan ibu (Ugih Sumarni) di media sosial di facebook, karena saya melihat alamatnya lalu saya perintahkan anggota mengecek untuk penyaluran bantuan,” ungkap Santi.***(detik.com)

  • Bagikan