RIAUDETIL.COM,ROHUL – Pada debat publik Pasangan Calon (Paslon) Pilkada lanjutan serentak Rokan Hulu (Rohul) 2020 di Kecamatan Ujung Batu, Rabu (25/11/3020) malam, diwarnai saling berargumen antara ketiga paslon.
Ketiga paslon nomor urut 1 Hamulian Nasution-Syahril Topan, nomor urut 2 Sukiman-Indra Gunawan dan nomor urut 3 Hafith Syukri-Erizal penuh dengan perdebatan, yang disiarkan langsung melalui salah satu perusahaan TV lokal di Rohul.
Perdebatan seru terjadi, disaat sesi eksplorasi yang dimaksimalkan masing-masing paslon, dalam memamerkan keunggulan programnya, sekaligus menyerang lawan tandingnya.
Seperti Hafith Syukri, paslon dengan jargon Gaspoll pamerkan program Kartu MAU (Makmur, Agamis dan Unggul) dapat perdebatan baik dari Paslon nomor 2 maupun 1.
“Bila kartu MAU dilaksanakan, dimana masing-masing pelaku UKM dapat duit Rp5 juta, itu duitnya dari mana? “Sedangkan APBD Rohul tahun depan cuma Rp1,1 trilun lebih, Itu apa tidak besar pasak daripada tiang?,” Itu kata Sukiman yang dilontarkan Sukiman.
Pertanyaan Sukiman dijawab Hafith Syukri dengan jawaban terkesan agak sedikit nyeleneh.
“Kepala daerahkan seperti kepala rumah tangga,bila Kepalanya binggung bagaimana mau jalan. Bagaimana caranya, itu rahasia kami. Dan pertanyaan itu yang kami tinggu tunggu, duit banyak diluar sana, tinggal mau atau tidak kita mengambilnya,” kata Hafith.
Kemudian, kepada Paslon nomor 1 Hamulian-Topan dengan jargon Hartop, Sukiman bertanya tentang tagline kampanye mereka “Berani Lebih Baik’.
Petahana Sukiman mengatakan, tagline kampanye tersebut tidak masuk akal. Karena jika melihat niat paslon nomor satu untuk mengaktifkan kegiatan sekolah di masa COVID 19 seperti saat ini.
“Kita boleh saja berani, namun ada hukum yang mengatur koridor dalam bekerja. Lebih baik selamat dalam bertugas daripada berani tapi akan melawan hukum,” sebut Sukiman.
Hamulian dan Topan secara bergantian menjawab dengan santai pertanyaan petahana. “Kalau Kepala Daerah tidak berani mengambil sikap, lebih baik jadi kepala rumah tangga saja. Ngurus anak dan istri di rumah,” ucap Hamulian.
Hamulian mencontohkan, kerusakan jalan lintas Ujung Batu-Tandun yang beberapa waktu lalu. Perbaikan jalan sempat terkendala karena status jalan yakni adalah Jalan Provinsi, bukan Jalan Kabupaten.
“Kalau kami jadi Bupati, dari kemarin. Jalan itu (Jalin Ujung Batu-Tandun) sudah kami perbaiki. Kenapa harus nunggu Provinsi, jalan itukan masyarakat Rohul yang lewat setiap hari. Harus berani mengambil sikap demi masyarakat,” ungkapnya.
Giliran Paslon Skawan, pertanyaan dilontarkan dari Paslon Gaspoll tentang pemberdayaan pertanian dan perkebunan di Rohul yang dinilai tidak terperhatikan.
“Makanya, bapak dan abang-abang jangan diam di rumah saja. Keluar biar tahu informasi. Llihat, berapa banyak Pemkab Rohul sudah bagikan pupuk dan memberikan pelatihan, jangan asal ngomong saja, harus sesuai data,” jawab Sukiman.
Perdebatan juga sempat memanas antara satu sama lainnya, hingga debat publik tersebut ditutup oleh moderator karena sesi waktunya sudah berakhir.
Debat publik tiga paslon Pilkada Rohul, dihadiri Komisioner KPU Riau, Ketua KPU Rohul Elfendri, Pjs Bupati Rohul Masrul Kasmy, Kapolres Rohul AKBP Taufiq Lukman Nurhidayat, Dandim 0313/ KPR
Sekda Abdul Harus, Ketua DPRD Rohul Novliwanda Ade Putra.
Juga hadirkan penyusun materi seperti
Irwan Efendi dari UIR, Ali Yusri Unri dan dari UIN Susqa. Debat publik antar Paslon Pilkada lanjutan Rohul, akan kembali digelar debat tahap 2, kembali akan digelar pada 2 Desember 2020 mendatang.
“Melalui debat publik antar paslon secara live, kita harapkan masyarakat dapat mengetahui visi misi dan program yang dijual oleh ketiga paslon. Yang menentukan pilihan adalah masyarakat, pada 9 Desember 2020 di TPS. Satu suara masyarakat sangat menentukan arah pembangunan empat tahun kedepan, semuanya hak masyarakat dan mari tentukan pilihan anda di TPS pada 9 Desember 2020 mendatang,” pesan Ketua KPU Rohul ke masyarakat. (Adv/ Pemkab Rokan Hulu).
