Ada Apa? Warga Ngotot Tuding Limbah PT. SSS Sebabkan Ratusan Ikan Mati dan Mengapung

  • Bagikan

RIAUDETIL.COM, RENGAT – Gakkum (Penegakan Hukum) dari Kementerian Lingkungan Hidup (LHK) telah turun langsung ke PT. SSS (Sanling Sawit Sejahtera) guna menindaklanjuti keluhan masyarakat terkait limbah perusahaan tersebut.

Dari hasil pengawasan lapangan yang dilaksanakan oleh Gakkum LHK selama 4 hari tersebut tidak ditemukan adanya potensi pencemaran limbah yang disebabkan oleh PT SSS.

Seperti yang diberitakan hasil pengawasan tersebut Gakkum LHK merilis beberapa poin diantaranya adalah pada saat dilakukan pengawasan kegiatan PT SSS masih dalam kondisi komisioning (baru beroperasi 96 hari).

Poin berikutnya mengatakan berdasarkan hasil pengawasan lapangan air limbah yang dihasilkan dari proses produksi masih terdapat pada kolam ke 7 dari 14 kolam pengolahan limbah milik PT SSS.

Berikutnya, berdasarkan hasil pengawasan lapangan tidak terlihat air limbah dari kolam IPAL milik PT SSS yang terbuang ke media lingkungan.

Menyikapi hal ini aktifis organisasi Inhu Affandi alias Pak Itam mengatakan bahwa Gakkum LHK telah turun ke lokasi PT. SSS untuk melakukan klarifikasi terhadap pernyataan masyarakat yang menyatakan limbah PT SSS bermasalah.

“Namun dalam kesempatan tersebut tidak ditemukan adanya limbah PT. SSS yang mencemari lingkungan,” katanya di Pematang Reba, Selasa (2/3/2021).

Jika memang ada ikan yang mati dan mengapung di sungai tersebut tentu harus ada dokumentasi dan ikannya yang mati tersebut harus dibawak ke laboratorium untuk diteliti.

Untuk itu dirinya berharap kepada semua pihak untuk sabar menunggu hasil lab sample air sungai yang dibawa oleh pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Inhu untuk di uji lab (laboratorium), sambungnya.

“Masyarakat jangan terpancing dengan hal-hal yang bersifat provokasi terlebih lagi sampai dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang memiliki kepentingan tertentu,” ungkapnya.

Karena bagaimanapun keberadaan sebuah perusahaan disuatu daerah akan memberikan dampak positif bagi masyarakat, apalagi perusahaan PT SSS mempekerjakan 80 persen tenaga kerja lokal, pungkasnya. (man)

  • Bagikan