RIAUDETIL.COM, RENGAT – Masyarakat Kecamatan Batang Cenaku Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) Khususnya Desa Lahai Kemuning, Sipang dan Alim dihebohkan dengan munculnya 2 ekor gajah di daerah mereka dalam beberapa hari belakangan.
Dua ekor gajah tersebut berkeliaran di perkebunan milik warga dan membuat resah masyarakat karena dikhawatirkan akan merusak lahan perkebunan milik warga.
Menyikapi hal ini, Tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang berada dilapangan terus berusaha menghalau dan menggiring 2 ekor gajah berjenis kelamin jantan itu agar tidak kembali masuk ke wilayah padat penduduk.
“Tim masih menahan gajah jangan sampai merusak perkebunan masyarakat,” Sebut Kabid Wilayah I BBKSDA Riau, Andre Hansen Siregar dihubungi wartawan melalui sellulernya, Selasa (25/1/2022).
Dikatakan Andre, jika sebenarnya wilayah Alim 2, Serangge hingga Pemayungan perbatasan Riau – Jambi merupakan kantong tempat habitat asli gajah-gajah tersebut.
“Mau kita giring kemana, sementara ditempat itu merupakan habitat asli mereka,” ucap Andre.
Dijelaskannya bahwa, dulu sekitar tahun 2002 hingga 2004, wilayah Alim 2 merupakan hutan tempat hidup gajah gajah ini. Namun seiring berjalannya waktu, wilayah itu berangsur-angsur mulai beralih fungsi dijadikan lahan perkebunan kelapa sawit.
“Wajar saja, gajah gajah ini mulai muncul di wilayah tersebut, sebab mereka mencari makanan yang terdekat dari hutan,” tambahnya.
Lebih lanjut dikatakannya bahwa gajah-gajah ini terus bergerak hingga sulit untuk digiring masuk kedalam hutan, karena gajah muncul jika memasuki waktu sore hari.
“Namun tim terus memantau agar harta masyarakat berupa tanaman kelapa sawit tidak mengalami kerusakan yang semakin parah,” tuturnya.
Andre menghimbau agar masyarakat menyadari bahwa gajah tersebut hanya ingin mencari makan. Oleh karena itu, diharapkan jangan sampai ada warga yang berbuat anarkis dengan menganiaya maupun membunuh hewan yang dilindungi oleh Undang Undang tersebut.(man)
