Pemkab Inhu Gelar Rakor Pengendalian Inflasi Pasca Kenaikan BBM

  • Bagikan

RIAUDETIL.COM, RENGAT – Terkait pemberitaan adanya sorotan dari Kemendagri terhadap dua kabupaten di Riau terendah dalam pengendalian Inflasi Pasca kenaikan BBM yaitu Kabupaten Dumai dan Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Inhu selenggarakan rapat koordinasi terkait pengendalian inflasi di Ruang Kerja Sekretaris Daerah (Sekda) Kantor Bupati, Kamis (11/03/2022).

Rapat tersebut dipimpin oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Inhu Ir. H. Hendrizal M.Si, tampak hadir dalam rapat tersebut Kabag Ekonomi dan SDA Bakri ST, Kabag Hukum Tri Joni, Kepala BPKAD Riswidiantoro serta beberapa OPD terkait.

Dalam kesempatan ini Sekda merasa kaget tentang pemberitaan yang berkembang, karena berdasarkan laporan dan kondisi di Kabupaten Inhu hari ini baik-baik saja dalam hal pengendalian inflasi.

Sekda mengatakan kalau rujukan pengendalian inflasi adalah BTT (Belanja Tidak Terduga), Sekda mengakui BTT Inhu saat ini Nol, karena dalam proses tahapan penganggaran.

“Namun untuk pengendalian harga-harga pasca kenaikan BBM, Kabupaten Inhu telah mengadakan gerai pasar dan operasi pasar,” terangnya.

Seperti yang disampaikan oleh Kepala Dinas (Kadis) Ketahanan Pangan, Kabupaten Inhu pasca kenaikan BBM telah menggelar enam kali Gerai pangan dan juga telah melakukan gerakan pemberian bibit tanaman sayuran cepat tumbuh dan cepat tanam kepada organisasi perempuan, dasawisma dan masyarakat.

“Tercatat lebih kurang 4.000 bibit tanaman cabe merah telah diserahkan kepada kelompok tani wanita, organisasi perempuan, dasawisma dan masyarakat yang tersebar di 14 kecamatan,” ungkapnya.

Sementara itu Aldhy Akbar Sekretaris Disperindag Inhu menyampaikan, pasca kenaikan BBM 3 September 2022, Disperindag telah melaksanakan pemantauan dan monitoring ke Pasar Rakyat.

“Dari hasil pemantauan terdapat komoditi beras (solok/premium) mengalami penyesuaian harga sebesar Rp. 1.000, sedangkan harga beras Bulog tidak mengalami kenaikan harga, untuk minyak goreng curah dan kemasan sederhana tidak mengalami penyesuaian harga,” terangnya.

Dikatakannya, Disperindag Inhu bersama Tim TPID Provinsi Riau telah mengagendakan operasi pasar untuk 3 Kecamatan yang melibatkan Bulog Rengat.

“Adapun komoditi yang dioperasikan yaitu beras, gula, minyak goreng kemasan sederhana, tepung terigu dan telor,” sambung Aldhy

Untuk mengantisipasi dan pengendalian harga, Disperindag melakukan pemantauan di pasar rakyat dan melaporkan melalui aplikasi SP2KP (Kementrian Perdagangan) dan aplikasi Info Perdagangan (Provinsi Riau).

“Data ini juga yang dijadikan dasar untuk mengambil kebijakan dalam pengendalian Inflasi,” tutup Aldhy.

Kesimpulan dari pertemuan ini adalah pengendalian inflasi di Inhu sampai saat ini dalam kondisi aman, namun ada mis-komunikasi dengan Kemendagri, mungkin ada data yang tidak tersampaikan ke Kemendagri.

Sehingga tercatat Kabupaten Inhu termasuk dua terbawah pengendalian inflasinya di Riau, ini akan ditelusuri lagi data mana yang digunakan oleh Kemendagri sebagai dasar penilaian tersebut. (man)

  • Bagikan