Rumah Tinggi merupakan Istana Menteri Kerajaan Indragiri, kata Saharan pemerhati sejarah Kabupaten Inhu yang juga Kordinator Pelestari Cagar Budaya BPCB Sumbar Riau dan Kepri di Kabupaten Inhu senin (10/4/2017).
“Saat ini kondisi nya (Rumah Tinggi) sangat mempeihatinkan dan butuh perhatian dari berbagai pihak,” ujarnya.
Dijelaskan Saharan bahwa Rumah Tinggi dibangun oleh Raja Haji Muhammad yang bergelar Tengku Togok pada tahun 1885 M, dan hingga saat ini masih terwarisi dan berdiri megah.
“Bangunan ini adalah salah satu Bangunan Cagar Budaya yang berbahan kayu dan berarsitektur unik selain Mesjid Raja Pauh Ranap di Kabupaten Inhu,” jelasnya lagi.
Setelah dilakukan Identifikasi, dibeberapa bagian struktur bangunan Rumah Tinggi ini mengalami kerusakan berat, terutama pada bagian atas/atapnya yang sudah bocor dan merembes dikala hujan mengakibatkan beberapa titik mengalami penglapukan.
“Jika tidak segera disikapi, diyakinkan bangunan ini akan hancur dan musnah dari pandangan, selain itu pada bahagian bawah terdapat kerusakan tiang penyangga yang perlu diamputasi,” tuturnya.
Dirinya berharap kepada pihak-pohak yang bersangkutan dapat bersinerj duduk bersama dengan pemerintah agar warisan budaya tersebut dapat telestari dengan baik, pungkasnya. (Man)
