SPN dan SPTD Nyaris Bentrok, Tokoh Adat Lubuk Batu Jaya Sesalkan Lemahnya Pengawasan Aparat

  • Bagikan

RIAUDETIL.COM, RENGAT – Tokoh Adat Lubuk Batu Jaya, Datuk Setio Komaro Talang Darat Japura Zulkifli, menyesalkan terjadinya aksi kerusuhan yang nyaris berujung bentrok di PT. SSS (Sanling Sawit Sejahtera) di Desa Rimpian, Kecamatan Lubuk Batu Jaya, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) pada Jumat (6/11/2020) kemarin.

Dikatakan Zulkipli, kejadian ini berawal dari adanya penyetopan mobil TBS (Tandan Buah Segar) yang akan masuk ke PT. SSS oleh SPN (Serikat Pekerja Nasional).

“Disisi lain SPTD (Serikat Pekerja Transportasi Darat) bersikeras agar TBS tersebut tetap masuk ke perusahaan,” katanya lagi.

Hal ini dikarenakan perusahaan sudah beroperasi sejak 2 (dua) pekan terakhir, sehingga aktifitasnya harus tetap berjalan.

“Yang saya sesalkan saat kejadian tersebut tidak ada aparat yang berwajib dilokasi tersebut,” ujarnya.

Dijelaskannya, saya tidak berpihak kepada siapapun, namun seandainya saat itu terjadi bentrok maka tidak ada yang akan memisahkan mereka, dan dapat dibayangkan apa yang akan terjadi.

“Bagi saya yang terpenting daerah ini kondusif, terlebih lagi menjelang pelaksanaan Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) dimana kita harus menciptakan suasana yang aman dan sejuk,” ujarnya lagi.

Atasnama lembaga Adat Lubuk Batu Jaya sangat khawatir dengan hal ini menjadi bunga-bunga dan benih-benih konflik yang akan terjadi menjelang Pilkada, tutupnya.

Sementara itu Kapolres Inhu AKBP Efrizal S.Ik melalui Ps Paur Humas Polres Inhu Aipda Misran mengatakan bahwa tidak ada aksi demo atau unjuk rasa ke PT. SSS yang ada SPN memasukan surat (proposal) untuk meminta lahan pekerjaan.

“Tidak ada aksi unjuk rasa atau demo, yang ada itu SPN mengantarkan proposal ke PT. SSS,” singkatnya. (Man)

  • Bagikan