RIAUDETIL.COM, RENGAT – Keberadaan GWKAK (Gabungan Wadah Kerja Antar Kelompok) Kecamatan Lubuk Batu Jaya, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) ternyata telah berdiri sejak adanya transmigrasi di daerah tersebut.
Organisasi atau Wadah ini dibentuk sebagai bagian dari Kelompok Tani (Poktan) yang ada di 6 (enam) desa di kecamatan tersebut, fungsinya adalah sebagai perpanjangan tangan Poktan dalam melakukan perawatan jalan.
Wadah ini juga melakukan pungutan terhadap para Poktan Kelapa Sawit, Ram Kelapa Sawit dan Pengusaha Kelapa Sawit yang ada di Kecamatan Lubuk Batu Jaya (LBJ).
Camat Lubuk Batu Jaya Triyatno S.Sos melalui pesan WatsApp nya membenarkan tentang adanya wadah GWKAK ini, Kamis (18/2/2021).
Dijelaskannya bahwa ini adalah wadah dalam upaya perawatan jalan yang sudah terbentuk dari sebelum dirinya bertugas di LBJ.
“Benar saya sudah panggil pengurusnya, karena GWKAK sebenarnya sudah cukup lama terbentuk sebelum saya tugas di LBJ,” singkatnya.
Afandi Pak Itam aktifis organisasi di Inhu sangat menyayangkan hal tersebut, karena menurutnya sebagai orang yang telah bertungkus lumus di organisasi tidak ada organisasi yang boleh melakukan pungutan seenaknya.
“Meskipun tujuannya baik namun hal itu tidak boleh dilakukan oleh sebuah wadah apapun bentuknya, karena sifatnya pungutan liar (pungli), terlebih dilakukan terhadap jalan umum yang statusnya jalan kabupaten,” tegasnya.
Ditegaskannya, apapun pungutan nya itu harus ada dasar hukumnya dan perlu diadakan audit berkala, karena selama ini jalan masih hancur – hancuran, jadi uang itu kemana aja.
Untuk itu dirinya meminta kepada fihak yang berwenang baik itu dari kepolisian maupun saber pungli untuk dapat mengusut tuntas masalah ini, pungkasnya. (man)
