15 Turis Muslim Asal Kunming Terpukau dengan Azan di Padang

  • Bagikan

RIAUDETIL.COM – Subuh tadi, saya dibangunkan oleh suara azan yang sempurna. Inilah suara azan paling lega yang pernah saya dengar,” ujar Xing (39), satu dari 15 muslim di rombongan turis Kunming China dengan flight langsung ke BIM Sumbar, Senin (27/1).

Datang di saat yang tidak tepat kala virus corona merebak di Wuhan, sekalipun rombongan sudah melewati pemeriksaan berstandar WHO saat keberamgkatan hingga kedatangan. Mereka pun disambut oleh Gubernur Sumbar Irwan Prayitno dan dijamu Wali Kota Pariaman Genius Umar.

Tapi apa, di bagian lain Sumatera Barat turis itu ditolak, didemo pula, di Bukittingi mereka dilarang keluar hotel. Tanah Datar malah membatalkan kehadiran mereka. Padahal, 15 turis diantaranya satu akidah dengan masyarakat Sumbar yang mayoritas Islam dan hanya rindu dengan saudara seimannya di sini.

Mungkin mereka datang khusus ke Sumbar untuk berwisata sekaligus ingin melihat langsung suasana religius Sumbar yang terkenal itu. “Kami datang karena rindu pada saudara sesama muslim di Indonesia. Kami mendengar nama negeri ini sejak pandai mengaji dulu. Ada saudara kami di sebelah laut, pemeluk Islam yang taat. Akan kuceritakan pada ibu dan nenek nanti di rumah,” ujar Xing lewat penerjemah, Senin (27/1) di sela-sela makan malam di Padang.

Meski jauh di Kunming, China, ternyata di daerah itu banyak juga beragama Islam dan hidup juga toleran dengan penganut agama lain. 15 turis muslim dan muslimah di rombongan itu ternyata berasal dari Kunming. Mereka biasanya suka berwisata  ke negara-negara Islam, jika tak ke negeri-negeri Magribi ya ke Indonesia.

“Pak, pak jangan lupa berhenti, saya mau jamak,” kata si turis ditranslet oleh Robin, Guide rombongan, bus berhenti, ia pun bergegas menunaikan shalat.

“Doanya apa tadi?,” tanya pemandu wisata. “Doa agar bisa melihat negeri-negeri orang,” ujar Xing.

Robin sang Guide mengatakan, kalau rombongan turis Kunming ke Sumbar kalangan berada, bahkan di daerah asalnya termasuk warga kelas atas. Jadi paket yang mereka pilih pun yang destinasinya lebih banyak. “Karena turis muslim itu benar-benar penasaran dengan kehidupan warga muslim di Indonesia atau Sumbar, seperti apa, apakah sama dengan mereka di China,” ujar Robin.

Malah, meski tidak banyak destinasi dikunjungi, respon mereka sangat bagus untuk Sumbar ini apalagi saat melihat begitu banyak saudara muslimnya yang taat sekali dalam beragama. “Soal makanan mereka melihat unik dan enak, terutama rendang Padang,” ujar Robin.

Sedangkan, untuk kunjungan ke Masjid Raya mamang mengundang antusias turis muslim di rombongan itu. “Rencana ada dan pastinya kita akan berikan waktu buat wisatawan muslim kita untuk menjalankan sholat di Masjid Raya, masjid terbesar di Sumbar ini,” tutup Robin. ***(HHC)

  • Bagikan