RI Diminta Desak Filipina-Malaysia Jalankan Trilateral untuk Tangani Abu Sayyaf

  • Bagikan
Ilustrasi Abu Sayyaf Sandera WNI (detik.com)

RIAUDETIL.COM,JAKARTA – Anggota Komisi I DPR Charles Honoris mengutuk keras kembali terjadinya aksi penculikan terhadap lima WNI Filipina. Charles pun mendesak pemerintah melakukan segala upaya untuk membebaskan para WNI itu.

“Kami mengutuk keras aksi penculikan terhadap WN Indonesia yang kembali dilakukan oleh kelompok Abu Sayyaf. Pemerintah harus melakukan segala upaya untuk membebaskan WNI yang disandera oleh kelompok tersebut,” kata Charles kepada wartawan, Kamis (23/1/2020).

Salah satu upayanya menurut Charles adalah dengan mendesak Filipina dan Malaysia untuk menjalankan kerja sama trilateral yang pernah disepakati sebelumnya. Dia mengatakan, kesepakatan trilateral terkait pengamanan wilayah perairan itu pernah diteken oleh ketiga negara pada 2016 lalu.

“Pada tahun 2016 yang lalu, Indonesia, Malaysia dan Filipina sudah menandatangani Kesepakatan Trilateral terkait dengan pengamanan wilayah perairan di kawasan. Kesepakatan tersebut mencakup kerjasama dalam melakukan patroli bersama dan pertukaran informasi (intelligence sharing) dalam rangka mengamankan perairan dari berbagai aksi kejahatan. Sayangnya kesepakatan tersebut tidak dijalankan sehingga tingkat kerawanan di perairan tersebut masih tinggi,” tutur politikus PDIP itu.

Padahal menurut Charles, jika dijalankan, kerja sama itu akan efektif untuk memberantas kejahatan di perairan. Diapun mencontohkan kerja sama antara Indonesia dengan Malaysia, Thailand dan Singapura kala memberantas kejahatan di perairan Selat Malaka.

“Dahulu Selat Malaka adalah perairan yang sangat rawan akan kejahatan perompakan, pembajakan dan pencurian. Kerjasama antara Indonesia, Malaysia, Thailand dan Singapura dalam melakukan patroli bersama melalui Operasi eye in the sky (patroli udara) sudah menurunkan angka kejahatan di Selat Malaka secara drastis,” ujar Charles.

Karena itulah, Charles pun meminta pemerintah untuk mendesak Malaysia dan Filipina menjalankan kerja sama yang sudah pernah disepakati. Nantinya, kerja sama tersebut dapat diwujudkan dengan menempatkan sea marshal atau angkatan bersenjata pada kapal-kapal yang melewati jalur-jalur rawan.

“Penggunaan teknologi seperti alat-alat deteksi dan penginderaan jarak jauh yang dimiliki oleh angkatan bersenjata tiga negara juga dapat secara efektif mencegah berbagai aksi kejahatan di laut termasuk penculikan. TNI misalnya sudah memiliki Pusat Informasi Maritim yang juga dibekali peralatan untuk membaca secara detil pergerakan kapal di wilayah perairan,” kata Wakil Ketua BKSAP DPR RI itu.***(detik.com)

  • Bagikan