Dalam Sebulan Terakhir, Sudah Dua Desa di lnhu Diserang DBD

  • Bagikan

RIAUDETIL.COM, RENGAT – Dalam sebulan terakhir, sudah 2 (dua) desa di Kabupaten lndragiri Hulu (lnhu) diserang wabah Demam Berdarah Dengue (DBD), yaitu Desa Tanah Datar dan Desa Desa Danau Baru, Kecamatan Rengat Barat, hingga menelan korban jiwa.

Di Desa Tanah Datar pekan lalu, seorang balita perempuan berumur 4 (empat) tahun di khabarkan meninggal dunia, sehingga bupati lnhu H. Yopi Arianto SE memerintahkan Dinas Kesehatan lnhu untuk turun langsung menjemput pasien yang terindikasi DBD.

Sementara itu dalam beberapa hari terakhir Desa Danau Baru disinyalir juga terserang DBD, bahkan sudah ada 10 warga yang terserang DBD di desa ini dalam sebulan terakhir.

DiIansir dari salah satu media online, Kepala Desa Danau Baru, Kecamatan Rengat Barat, Muhammad Ridwan SE, Selasa (19/11/2019) mengatakan bahwa dalam sebulan terakhir sudah 10 orang menderita DBD.

“Mereka sudah memperoleh perawatan ke Puskesmas Pekan Heran. Bahkan ada juga yang harus diopname di Rumah Sakit Daerah Indrasari Rengat,” kata M. Ridwan.

M. Ridwan mengatakan bahwa kasus DBD yang menyerang desanya ini sudah dilaporkan ke Puskesmas Pekan Heran, selanjutnya puskesmas juga sudah menindak lanjuti laporan tersebut dengan melaksanakan pengasapan atau fogging, tiga hari lalu.

“Namun fogging tersebut tidak secara keseluruhan dilakukan ke pemukiam warga, dan hanya dilakukan di jalan atau drainase jalan,” terangnya.

Dirinya berharap Dinas Kesehatan (Diskes) Inhu kembali melakukan fogging di seluruh lingkungan dan pemukiman warga untuk mengatasi berkembangan nyamuk aides aegipty penyebab DBD.

Sementara itu Kepala Diskes lnhu melalui Kepala Bidang (Kabid) P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit) Diskes lnhu Elda Fitriani S.Farm, APT membenarkan adanya laporan tentang adanya kasus DBD yang terjadi di Desa Tanah Datar dan Danau Baru.

“Ada delapan kasus DBD yang kita terima dari Puskesmas Pekan Heran Kecamatan Rengat Barat, dimana dua desa tersebut berada di wilayah kerja Puskesmas ini,” katanya.

Mendapat laporan tersebut Diskes lnhu langsung melakujan fogging ke titik yang ada kasus DBD, sesuai SOP fogging dilakukan di radius 100 meter dikeliling tempat kejadian.

“Selain itu kita juga melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat untuk melakukan 3 M (Menguras, Menutup dan Mengubur) tempat penampungan air agar tidak dijadikan sarang nyamuk,” sambungnya.

Dengan fogging hanya mampu membunuh nyamuk dewasa, namun tidak untuk jentik dan telur nyamuk, dengan 3 M diyakini mampu memutus perkembangan nyamuk aides agefty, terlebih lagi jika dilakukan secara rutin.

“Dibutuhkan kesadaran masyarakat dalam mengantisipasi wabah DBD, 3 M ini harus dilakukan serentak di desa yang terkena wabah seminggu sekali dalam 6 pekan berturut, dengan waktu tetap,” tegasnya. (Man)

  • Bagikan