Pasar Simbol Pergerakan Ekonomi Masyarakat

  • Bagikan

RIAUDETIL.COM,KAMPAR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kampar memiliki komitmen yang tinggi dalam peningkatan ekonomi masyarakat. Selain mengembangkan sektor riil sumber pendapatan ekonomi masyarakat, Pemda Kampar juga berupaya mengembangkan pasar tradisional yang merupakan salah satu jantung perekonomian masyarakat.

Bupati Kampar, Catur Sugeng Susanto kepada wartawan (22/02/20) seusai meresmikan pasar tradisional Pekan Tua Desa Koto Perambahan Kecamatan Kampar mengatakan, bahwa pasar merupakan simbol pergerakan ekonomi masyarakat.

Catur Sugeng Datuk Rajo Bertuah menambahkan, selain menjadi simbol pergerakan ekonomi masyarakat, Pasar juga merupakan salah satu tempat utama dalam perputaran roda perekonomian masyarakat.

“Kedudukan pasar tradisional sangat penting dan menyatu dalam kehidupan masyarakat,” ungkap Catur.

Diungkapkannya, pasar tradisional juga masih dibutuhkan masyarakat untuk mencari pendapatan dan juga kebutuhan dalam transaksi jual-beli. Dengan adanya pasar, maka masyarakat akan bisa menjual hasil produksi pertanian seperti hasil sayur-mayur dan hasil produksi pertanian dan perkebunan lainnya. Pasar  juga bisa menjadi tempat jual-beli bagi masyarakat terhadap makanan khas desa atau daerahnya.

“Dengan adanya transaksi jual-beli tersebut, maka pasar akan berkontribusi besar terhadap peningkatan pendapatan ekonomi masyarakat,” ungkap Catur.

Melalui media Catur mengatakan, bahwa Pemkab Kampar akan memberikan perhatian penuh demi mencapai kesejahteraan masyarakat. Pemkab Kampar, lanjutnya, akan mendukung dengan melengkapi sarana dan prasarana pasar agar bisa berkembang dan berkontribusi dalam peningkatan ekonomi guna tercapainya kesejahteraan masyarakat.

Usai penandatanganan prasasti Pasar Pekan Tua, Catur Sugeng Susanto didampingi anggota Komisi V DPR RI Syahrul Aidi Maazat, anggota Komisi IV DPRD Provinsi Riau Yuyun Hidayat, Ninik Mamak Kenegerian Kampar meninjau seluruh dagangan masyarakat dan sekaligus menikmati kuliner lokal seperti Sate Anyang dan Es Cindu Tapai dan membeli beberapa hasil tani masyarakat serta kerajinan lokal seperti Tanjak.

Catur juga berharap kepada pedagang agar dapat mengemas dagangan dengan kemasan yang menarik dan unik tanpa merubah rasa dan keaslian cita rasa masakan. Selain itu, pedagang juga diharapkan memperhatikan kebersihan, dan tidak menggunakan bahan pemanis maupun pengawet yang dapat merubah cita rasa.

“Perhatikan Kebersihannya, kemas dagangan dalam bentuk yang unik dan menarik sehingga memiliki daya tarik dengan cita rasa masa lalu yang khas. Kalau menggunakan gula jangan sampai diganti dengan pemanis buatan. Dengan cita rasa yang baik, maka akan mengundang orang untuk datang berbelanja kembali.” ungkap Catur yang bergelar Datuk Rajo Bertuah itu. (mcr)

  • Bagikan