Pemetaan Partisipatif Bagian Menggali Potensi yang ada di Desa

  • Bagikan
Kepala Diskominfotik Riau Yogi Getri mewakili Gubernur Riau saat menyampaikan sambutan

RIAUDETIL.COM,PEKANBARU – Melalui pemetaan partisipasif yang melibatkan berbagai pihak ini, akan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat serta pihak-pihak lain terhadap hak-hak masyarakat atas tanahnya, sumber daya alam yang ada, serta potensi-potensi lain yang ada di wilayahnya.

Hal itu disampaikan Gubernur Riau Drs H Syamsuar MSi diwakili oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Riau Yogi Getri dalam acara Stadium generale dan Launching Peta Desa Berbasis Partisipatif,  Selasa (18/2/2020) di Ruang Siak Sri Indrapura Gedung Rektorat Lt. 4, Universitas Riau (Unri).

Yogi menyebutkan bahwa pemetaan partisipasif menempatkan masyarakat sebagai pelaku utama pemetaan di wilayahnya. Proses pemetaan partisipatif juga menumbuhkan semangat  untuk menggali pengetahuan lokal, sejarah asal-usul, sistem kelembagaan setempat, pranata hukum setempat, identifikasi sumber daya alam yang dimiliki, dan sebagainya. Peta mempermudah pihak luar memahami pengurusan wilayah itu dan sekaligus mempermudah pengakuan dari pihak luar.

“Pemetaan Partisipatif adalah satu metode pemetaan yang menempatkan masyarakat sebagai pelaku pemetaan wilayahnya, sekaligus juga akan menjadi penentu perencanaan pengembangan wilayah mereka sendiri,” ungkapnya.

Sementara Rektor Unri Prof Dr Ir Aras Mulyadi DEA menyebut, kebijakan Satu Data untuk pembangunan berkelanjutan diperlukan dukungan dari berbagai pihak. Program pemerintah ini dilaksanakan menggunakan metode pemetaan partisipasif dengan melibatkan berbagai kalangan, baik itu masyarakat, pemerintah, civitas akademika, serta pihak lainnya.

Unri sebagai salah satu institusi pendidikan di Provinsi Riau ikut memberikan kontribusi dalam pembangunan berkelanjutan dalam bentuk satu data ini. Diantaranya dengan terus melaksanakan Program Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) bagi mahasiswa sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat.

“Program Kukerta ini menuntut para mahasiswa untuk terjun langsung ke lapangan dan tinggal di desa, melakukan penelitian sekaligus pengabdian kepada masyarakat, sehingga dapat dikolaborasikan dengan masyarakat dan pihak lainnya untuk melaksanakan kegiatan pemetaan desa berbasis partisipasif ini,” jelas Rektor.

Sebelumnya, lanjut Rektor, tahun 2019 lalu telah menghasilkan kegiatan pemetaan berbasis partisipasif di Kecamatan Bunga Raya, Kabupaten Siak. Kerjasama multipihak ini tercipta antara Badan Informasi Geospasial (BIG), Universitas Riau, Yayasan Institut Sumber Daya Dunia (WRI-Indonesia) dan Pemerintah Kabupaten Siak, dengan mengintergrasikan Program Kukerta Tematik Geospasial, yang dibina langsung oleh PPIG LPPM Unri.

“Program ini kan dapat memberikan sumbangsih pembangunan khususnya di desa. Selama ini, selain tidak akuratnya data desa, selama ini kita minim terkait potensi yang ada di desa. Diharapkan dengan adanya data desa bebasis partisipasif ini maka akan tercipta peta desa yang bisa dimanfaatkan dalam berbagai kebutuhan untuk pembangunan khususnya di daerah kita,” kata Aras.

Pada kegiatan yang sama, juga dilaksanakan Launching Hasil Pemetaan Desa Berbasis Partisipasif Masyarakat, dengan melakukan Penandatanganan Cover Buku Modul Pengembangan Peta Partisipasif Kecamatan Bunga Raya Kabupaten Siak, oleh Rektor, BIG, Pemerintah Provinsi Riau.

Studium Generale ini menghadirkan berbagai Narasumber, diantaranya Kepala Badan Informasi Geospasial Prof Dr Hasanuddin Z Abidin, Kepala PSKIG-BIG Dr Suprajaka MT, Kepala Diskominfotik Prov Riau Ir H Yogi Getri, Asisten Pemerintah dan Kesra Kabupaten Siak Drs L Budhi Yuwono MSi. (mcr)

  • Bagikan