RIAUDETIL.COM, BAGANSIAPIAPI – Keberadaan wanita pria (Waria) disamping Yayasan Sosial Marga Sad Eka dan di sekitaran Taman Kota Bagansiapiapi sangat meresahkan, karena selain mengganggu pada pengunjung dilokasi itu juga tentunya akan berpengaruh terhadap anak-anak.
“Kami heran sampai saat ini belum ada penertiban dari Satpol PP Rohil, padahal itu jelas-jelas di depan mata,” kata salah seorang warga Bagansiapiapi, Ibnu (30), Minggu (19/3/2017).
Ia berharap Satpol PP bisa tanggap hal tersebut dan melakukan razia penertiban terhadap keberadaan para bencong jalanan itu. Karena selama ini sudah meresahkan masyarakat dan pengguna jalan.
“Kami minta hal seperti itu janganlah dibiarkan dan segera lakukan penertiban. Kalau perlu hotel, penginapan, warung remang-remang termasuk tempat hiburan yang berbau maksiat juga ikut ditertibkan,” kata Ibnu menyarankan.
Keberadaan bencong itu tidak hanya di Bagasiapiapi, kecamatan Bangko saja, tapi di sejumlah titik di Bagan Batu, Kecamatan Bagan Sinembah juga kian meresahkan dan mengganggu kenyamanan masyarakat.
Misalnya di KM 2 Baganbatu, Simpang Riset, Kelurahan Bahtera Makmur Kota, Kecamatan Bagan Sinembah selain meresahkan masyarakat setempat, juga mengganggu pengguna jalan Lintas Riau-Sumatera Utara (Sumut).
Menurut keterangan warga setempat, para waria ini baru muncul di malam hari sekitar pukul 23.30 hingga pukul 04.30 WIB.
“Waria itu berpakaian minim sekali layaknya wanita penghibur. Setiap ada orang melintas mereka memanggil dan melambai dengan lampu senter mancis kepada setiap orang yang melintas dilokasi tersebut,” ungkap Iwan kepada Wartawan.
Menurutnya, sejak keberadaan waria alias bencong di Simpang Riset itu membuat masyarakat Baganbatu resah akan prilakunya, dikhawatirkan bisa berpengaruh terhadap anak-anak di Baganbatu.
“Masyarakat sudah sering mengajukan kepada Pemerintah Kecamatan Bagan Sinembah untuk segera perintahkan Satpol PP razia di malam hari, namun sampai saat ini belum juga dilaksanakan,” bebernya. (Jumaris)
