Jokowi Jawab soal Dinasti Politik

  • Bagikan

RIAUDETIL.COM – Presiden Joko Widodo ( Jokowi) menanggapi dugaan adanya dinasti politik, setelah putra sulung dan menantunya maju dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020.

Saat ini, putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, menjadi Bakal Calon Wali Kota Solo.

Sementara, menantunya, Bobby Nasution, menjadi Bakal Calon Wali Kota Medan.

Menanggapi pemberitaan dinasti politik tersebut, Presiden Jokowi dengan tegas membantahnya.

 

Jokowi mengatakan, dalam pemilihan kepala daerah, yang menentukan pemenang adalah rakyat yang mempunyai hak pilih.

“Dinasti itu dinasti gimana? Ini yang menentukan itu rakyat, semua memliki hak memilih dan dipilih,” ujar Jokowi di Istana Kepresidenan, Jumat (17/1/2020), dikutip dari YouTube Kompas TV.

Jokowi pun menyinggung soal Gibran dan Bobby yang saat ini belum mendapat partai untuk mengusungnya maju.

Ia menambahkan, majunya putra dan menantunya itu tidak ada campur tangan darinya.

Wong cari partainya aja masih kesulitan. Kan tau semua, dan saya kan tidak mau ikut-ikutan ke situ” tambah Jokowi.

Ditanya mengenai kemungkinan Gibran dan Bobby akan maju lewat jalur independen, Jokowi melihatnya itu akan sulit.

Menurut Jokowi, nantinya saat pengambilan keputusan di DPRD, Gibran dan Bobby butuh dukungan dari partai pengusung.

“Lewat independen bisa saja, tapi nanti saat bekerja kan butuh approval dan persetujuan apapun kan lewat DPRD, yang disitu ada fraksi-fraksi partai,” jelasnya.

Bantahan Bobby Nasution

Sebelumnya, menantu Presiden Jokowi, Bobby Nasution juga menepis adanya dugaan dinasti politik.

Dikutip dari YouTube Kompas TV, menurutnya, dibanding dinasti politik, ia lebih memilih mengikuti dinasti motivasi dan semangat dari Presiden Jokowi.

“Kalau dibilang dinasti dari mertua saya, dinasti motivasinya itu, semangatnya itu,” ujar Bobby, di sela acara nonton bareng laga Tim Nasional Indonesia melawan Vietnam di Warung Kopi Jurnalis Medan, Jalan Agus Salim, Selasa (10/12/2019).

Bobby menyebut ingin meniru kinerja dari ayah mertuanya.

“Mertua saya bisa dilihat sendiri kinerjanya, kalau dibilang dinasti, dinastinya itu aja,” jelasnya.

“Kalau dibilang dinasti politik, dinasti kekuasaan, itu untuk apa?” tanya Bobby.

Sehingga, Bobby tegas membantah adanya dinasti politik di keluarga Jokowi.

“Kalau tujuannya untuk mencari kekuasaan, lebih baik kita menjadi keluarga aja,” ungkapnya.

Dugaan dinasti politik terdengar saat Bobby dan putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, mendeklarasikan diri maju pada Pilkada 2020.

Bobby mengakui sudah menyampaikan visi misinya kepada beberapa partai agar bisa mengikuti Pilkada Kota Medan tahun depan.

Namun, dia belum dapat memastikan partai mana yang akan mendukungnya maju di Pilkada Kota Medan 2020.

Bobby mengatakan, partai politik memiliki mekanisme sendiri untuk memberikan dukungan kepada calon kepala daerah.

Bobby masih enggan memberikan komentar mengenai program yang diusungnya untuk menjadi Calon Wali Kota Medan.

Dia mengatakan, akan ada saatnya bagi dia memberikan penjelasan bagaimana membangun Kota Medan.***

sumber ; Tribunnews.com

  • Bagikan