Begini Tata Cara Salat Taubat, Dhuha dan Tasbih

  • Bagikan

 

RIAUDETIL.COM,BENGKALIS – Selaku manusia tiada gading yang tak retak, tiap kita semua berdosa. Dan setiap kita inginkan ampunan Allah SWT sehingga bisa tenang hidup di dunia tenang pula di akhirat.

Diantara upaya untuk mendapatkan itu maka dirikanlah 3 salat sunat, yakni salat sunat Taubat, salat Dhuha, dan salat sunat Tasbih. Demikian disampaikan Ustaz H Ghufronuddin dalam tausiahnya pada gelaran Tabligh Akbar di Masjid Agung Istiqomah Kabupaten Bengkalis, Kamis (1/6/2017) pagi.

Menurut Ustaz yang juga Imam Besar Masjid Adung Istiqomah itu, sebelum kita melaksanakan salat Taubat, salat Dhuha, dan salat Tasbih, maka ada baiknya kita mengulangi kembali pelajaran-pelajaran yang sudah lalu.

Salah satu hadits yang menjelaskan tentang salat Sunat Taubat, Sayyidina Ali RA telah meriwayatkan bahwa Abu Bakar RA telah menyampaikan apa yang disampaikan Nabi Muhammad SAW. Sabda nabi, tidaklah seseorang yang telah melakukan kesalahan dosa maka orang itu berdiri kemudian dia bersuci terus melaksanakan salat dan meminta ampun kepada Allah SWT maka pastilah Allah akan mengampuni dosanya.

Orang-orang yang telah melakukan dosa maksiat atau dia menzalimi dirinya sendiri, setelah itu dia ingat Allah SWT dan meminta ampun kepada Allah maka tidak ada yang dapat mengampunkannya melainkan Allah SWT.

“Ini arti hadis yang menjelaskan tentang shalat sunat Taubat, maknanya sebelum melaksanakan salat sunat Taubat, kita harus menyadari bahwa diri kita adalah orang yang punya dosa. Kalau umpamanya ada orang yang tidak melakukan atau merasa tidak berdosa, itulah orang yang berdosa, semua manusia di hadapan Allah penuh dosa. Jadi, untuk mengerjakan salat sunat Taubat ini kita merasa telah berdosa baru dalam keadaan suci melaksanakan shalat sunat Taubat 2 rakaat,” ungkapnya.

Bacaan imam dalam salat sunat Taubat ini dijaharkan, artinya imam mengeraskan bacaannya. Setelah selesai salat sunat Taubat dilanjutkan dengan istighfar dan doa, dan dilanjutkan dengan salat sunat Dhuha.

Dikatakan Ustaz, Rasulullah SAW telah bersabda, orang yang Istiqomah atau menjaga salat Dhuha maka dosanya akan diampuni oleh Allah SWT walaupun dosanya sebanyak buih di lautan. Dalam sebuah hadis Rasulullah SAW bersabda Allah SWT telah berfirman yang artinya wahai anak Adam janganlah kamu malas melaksanakan salat sebanyak 4 rakaat di awal hari.

“Maksud di awal hari adalah di pagi hari. Diantara fadhilah salat sunat Dhuha adalah Allah SWT akan mencukupkan keperluan kita sebelum sampai sore hari. Salat sunat Dhuha yang dikerjakan terdiri dari 4 rakaat, terbagi dari dua salam,” paparnya.

Selanjutnya kerjakanlah salat sunat Tasbih. Kata nabi, wahai paman ku maukah engkau aku kabarkan kepadamu manakala kamu melaksanakan salat sunat ini maka dosamu yang awal atau yang akhir, yang terdahulu yang baru, yang sengaja yang tidak, atau yang besar yang kecil, yang tersembunyi ataupun yang nampak semuanya akan diampuni oleh Allah Subhanahu Wa ta’ala kalau kamu mengerjakan perkara ini.

“Seorang ulama, diantaranya Ibnu Mubarok mengatakan apabila salat sunat Tasbih dikerjakan pada siang hari maka sebaiknya empat rakaat sekali salam tanpa tahiyat awal. Sebagian yang lain mengatakan dua rakaat salam dua rakaat salam. Kalau dikerjakan pada malam hari tidak ada perbedaan pendapat antara ulama semua sama yaitu dikerjakan 4 rakaat 2 kali salam. Setiap rakaat membaca Al Fatihah dan Surah, kalau pada salat fardhu rakaat pertama dan kedua membaca Al Fatihah dan Surah sementara rakaat ketiga dan keempat hanya membaca Al Fatihah saja,” tutur Ustaz Ghofronuddin.

Kemudian, jelasnya, setelah selesai membaca Surah dan masih dalam posisi berdiri maka bacakanlah tasbih Subhanallah Walhamdulillah Walaa Ilaha Illallah Wallahu Akbar sebanyak 15 kali. Kalau makmum masih punya waktu untuk membaca Surat sesudah Al Fatihah maka boleh membaca surat, tetapi kalau imam telah selesai membaca Surat hampir bersamaan selesai dengan makmum membaca Al Fatihah maka langsung saja kepada tasbih tadi.

“Setelah membaca tasbih sebanyak 15 kali tadi barulah ruku, selesai ruku sebelum i’tidal juga membaca tasbih ruko dan dilanjutkan tasbih Subhanallah tadi sebanyak 10 kali. Hanya ketika berdiri saja tasbih Subhanallah dan seterusnya dibaca 15 kali, sementara posisi ruku, duduk antara dua sujud, dan duduk tasyahud awal maupun duduk sejenak sesudah ruku untuk berdiri hanya berjumlah​ 10 kali. Jumlah keseluruhan bacaan tasbih ini yang adalah 300 kali dihitung dengan menekan jari-jari tangan sesuai posisinya saat tasbih dibacakan,” ulasnya lagi.

Kalau seandainya bacaan tasbih ini ada yang tertinggal atau meragukan akan jumlahnya, maka bisa digantikan pada saat ruku, atau pada saat sujud, atau pada saat duduk tahiyat akhir. Jadi ada tiga tempat menggantikan jumlah tashbih yang tertinggal atau yang diragukan jumlahnya tadi. Bisa juga dicicil misalnya semua 15 tasbih tertinggal maka saat rukuk tambah 5 tasbih, sujud nanti 5, dan duduk tahiyat akhir juga 5. Ini dilakukan apabila ada tasbih atau diragukan jumlahnya. Setelah selesai solat sunat Tasbih 4 rakaat lakukanlah dzikir dan doa. (krn/red)

  • Bagikan