RIAUDETIL.COM, BENGKALIS – Lomba Perkemahan Penggalang Penegak (LP3) yang digelar oleh Pondok Modern Nurul Hidayah Bantan hingga hari ke-4 berjalan dengan baik dan lancar.
LP3 perdana yang dibuka oleh Kak H Umran Ketua Kwartir Cabang 0404 Bengkalis pada Sabtu (4/2/2017) lalu ini dilaksanakan di Bumi Perkemahan Abu Nawas jalan Rajimun dusun Kampung Tengah desa Pasiran Kecamatan Bantan diikuti oleh santri pondok pesantren yang ada di Provinsi Riau dan Kepulauan Riau. Perkemahan ini berakhir Kamis (8/2/2017).
300an lebih peserta perkemahan adalah anggota Pramuka Penggalang dan Penegak yang berasal dari Al-Kautsar Pekanbaru, Darun Najah, Duri, Pesantren Teknologi Riau, Al-Amin Bengkalis, Jabal Nur Kandis, Al-Ihsan Pekanbaru, Ponpes Ahmad Dahlan, Ar-Raudhoh Tanjung Balai karimun, Baitul Qur’an Dumai, serta tuan rumah Pondok Modern Nurul Hidayah dengan 8 pangkalannya yang terdiri dari Real Fatih, Ultimate, One direction, Leader Community, Victory, Vascination, Fortuner, dan pangkalan The Queen.
“Kesan saya ikut LP3 ini terus semangat supaya dapat tinggat yang lebih tinggi lagi,” ungkap Ahmad Naufal Syafi’ pemimpin regu Garuda Gudep 04.021 Pondok Pesantren Ar-Raudah Karimun, Provinsi Kepulauan Riau.
Ahmad Naufal Syafi’ yang siswa kelas II Mts ini mengaku ia bersama 9 anggota regunya hanya 2 minggu melakukan persiapan. “Karena mendadak, kami melakukan persiapan selama dua minggu. Begitu Ustadz kami mendapat kabar dari Bengkalis segera kami mempersiapkan segala persyaratan ikut LP3 ini,” tambah Naufal yang memuji Bengkalis karena baru sekali sampai di Negeri Junjungan.
Naufal juga memuji kesiapan panitia pelaksana. “Panggung utama, lapangannya mantap. Cuma hujan kemarin menyebabkan becek. Namun selama perkemahan kami tidak ada kendala, semuanya bersemangat. Insya Allah, LP3 dua tahun kedepannya saya tetap minat untuk ikut kembali.
Hal senada dan pujian juga disampaikan seorang Winda Sri Wahyuni peserta LP3 utusan MA Jabal Nur, Kandis Kabupaten Siak Sri Indrapura. “Senang bisa ikut perkemahan ini. Senangnya bisa silaturahmi dengan pondok pesantren yang lain. Ada kebersamaannya, dan lebih disiplin yang bisa dilestarikan di pesantren. Mengenai materi lomba pula cukup bagus, ada melatih diri kita untuk berfikir, kecerdasan, ketangkasan, dan kreativitas,” tutur Winda yang pimpinan sangga Komando Strategi Jabal Nur (Kostraban).
Kurangnya lomba kaligrafi, tilawah karena anak pesantren itu kan pandai mengaji. “Materi lomba dalam LP3 ini tetap dipertahankan. Karena senang, waktu kegiatan ini rasanya kurang lama cuma memang sudah segitu ya segitu sajalah,” tutup Winda yang juga baru pertama kali datang ke Bengkalis.
Pantauan di lapangan, saat berita ini dinaikkan setelah melaksanakan sholat Zuhur berjama’ah, agenda dilanjutkan dengan lomba hias telur, memasak, dan pentas seni dan ditutup dengan karnaval. (RDC)
