205 Warga Pelalawan Idap Virus HIV, 90 Jiwa Positif AIDS 22 Meninggal Dunia

  • Bagikan

PELALAWAN, riaudetil.com –  Saat ini 205 orang warga masyarakat yang tersebar di Kabupaten Pelalawan saat ini mengidap virus Human Immunodeficiency Virus (HIV). Dari jumlah tersebut 90 diantaranya positif menderita Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) dimana 22 pasien sudah meninggal dunia.

” 90 orang dipastikan menderita AIDS, 22 diantaranya korban sudah meninggal dunia. Tapi jika kita bertanya berapa jumlah penderita virus HIV di daerah ini ya 205 itu,” terang Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Pelalawan, Asril SKM kepada Rdc , Kamis (7/12/2017).

Dijelaskan Asril, bahwa AIDS sendiri merupakan kumpulan dari gejala dan infeksi atau biasa disebut sindrom yang diakibatkan oleh kerusakan sistem kekebalan tubuh manusia karena virus HIV. Sementara HIV singkatan dari Human Immunodeficiency Virus merupakan virus yang dapat melemahkan kekebalan tubuh pada manusia.

“Jadi orang yang sudah terkena virus HIV bisa dipastikan dia akan menderita AIDS.Namun untuk kasus HIV/AIDS, biasanya kecenderungannya tiap tahun meningkat. Pasalnya, kasus penderita HIV/AIDS fenomena yang terjadi adalah fenomena gunung es atau kasusnya bersifat komulatif. Hanya bagian atasnya saja yang tampak namun jika kita tak menggali ke dalam maka tak ditemukan jumlah penderita HIV/AIDS yang sebenarnya.Namun jika dibandingkan dari seluruh jumlah penduduk Kabupaten Pelalawan yang berjumlah sekira 400 ribu jiwa dan yang mengidap hiv/aids 205 jiwa maka prevelensinya tergolong rendah,” ujarnya.

Persoalannya, lanjutnya, kasus penderita HIV/AIDS ini pihaknya tak bisa memaksa seseorang untuk memeriksakan diri atau tes darah. Karena hal ini biasanya kesadaran sendiri untuk melakukan cek-up atau general cek-up. Dan biasanya, ketika seseorang melakukan tes darah atau general cek-up, baru ditemukan indikasi terkena virus HIV.

“Dan lagi, etikanya kita memang tak bisa mengekspose nama penderita jika seseorang telah dinyatakan terkena virus HIV,” katanya.

Ditanya soal antisipasi dari KPA dan Diskes sendiri, Asril menjelaskan bahwa untuk KPA pihaknya telah mendatangi sekolah-sekolah,para remaja dan kelompok-kelompok resiko tinggi guna memberikan sosialisasi terkait bahaya HIV/AIDS. Karena itu, salah satu upaya pihaknya adalah jika tak bisa diobati maka lebih baik mencegah.

” Diantara upaya mencegah HIV/AIDS yakni pertama bertaqwa dan meningkatkan keimanan, lebih menyayangi istri, hindari pergaulan bebas, menggunakan jarum suntik yang steril dalam kesehatan, jauhi narkoba,para ihu hamil selalu hidup sehat dan melakukan cek – up,” ucapnya. (Zoelgomes)

  • Bagikan