Bupati Harris Tingkatkan Status 8 Kecamatan di Pelalawan Menjadi Tanggap Darurat.Ketinggian DAS Kampar 4,11 Meter Level Awas 

  • Bagikan

Pelalawan, riaudetil.com – Bupati Pelalawan H.M.Harris menetapkan 8 Kecamatan di Kabupaten Pelalawan di tingkatkan statusnya dari siaga darurat menjadi tanggap darurat selama 14 hari  sejak tanggal 14 hingga 27 desember 2018 mendatang. Sementara untuk 4 kecamatan lainnya status tetap siaga darurat.

Adapun 8 kecamatan tersebut yakni Kecamatan Langgam di kelurahan langgam dan desa tambak.Kecamatan Pelalawan di kelurahan pelalawan, desa sering,sungai ara,rangsang, kuala tolam.Kecamatan Pangkalan Kuras di desa dundangan dan kemang.Kecanatan Teluk Meranti di desa kuala panduk,pangkalan terap, petodaan dan kelurahan teluk meranti.Kecamatan Bunut di kelurahan bunut,desa bagan laguh,lubuk mandian gajah,sungai bukuh.Kecamatan Ukui di desa lubuk kembang bunga.Kecamatan Kerumutan di kelurahan kerumutan dan desa pangkalan panduk.
Hadi Penandio Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)  Kabupaten Pelalawan kepada riaudetil. com, Sabtu (15/12/2018) membenarkan hal tersebut.Menurutnya,pertimbangan ditingkatkan status 8 kecamatan yang berdampak banjir dan longsor di Kabupaten Pelalawan menjadi tanggap darurat yakni laporan dari kecamatan yang dampak banjir dan longsor yang semakin meluas yang menyebabkan sejumlah akses jalan terkendala,dampak lingkungan, dampak kesehatan masyarakat, sejumlah kerusakan fasus dan fasum dan lain sebagainya.
” Sehingga dalam penanganan dampak banjir dan longsor di 8 kecamatan tersebut cepat,tepat dan terpadu maka Bupati Pelalawan  bapak H.M.Harris meningkatkan status 8 kecamatan menjadi tanggap darurat dan peningkatan status tanggap darurat untuk meminimalisir resiko yang semakin luas terjadi. Sementara 4 kecamatan lainnya tetap siaga darurat karena SK siaga darurat banjir dan longsor se – kabupaten Pelalawan belum dicabut, ” ujarnya.
Disebutkannya, dengan ditetapkannya status tanggap darurat di 8 kecamatan maka,OPD dan dinstansi terkait bisa menggerakkan sumber dayanya secara maksimal.
” Point pentingnya ya Kita ingin penanganan resiko dampak banjir dan longsor di 8 kecamatan yang berdampak dapat diminimalisir dengan cepat, tepat dan terpadu. Jadi OPD dan instansi terkait bisa maksimal menggerakkan sumber dayanya seperti dinas sosial melalui bantuannya,kesehatan melalui pelayanan kesehatan masyarakatnya dan lain – lain.Untuk pengungsi terus bertambah ada yang menetap di tenda  – tenda yaang dibangun dan ada yang mengungsi secara mandiri atau mengungsi dirumah keluarga dan kerbat , ” papar Hadi Penandio.
Ditambahkannya, pengukuran indikator level Debit Air Sungai (DAS)  di ponton Langgam pada hari ini,  Sabtu (15/12/2018) mengalami kenaikan 4,11 meter starus awas dimana kenaikan 9 cm dibandingkan pada Jum’at (14/12/2018) yang menunjukkan 4,02 meter.
” Kecenderungan kenaikan air masih berlangsung. Dikarenakan informasi dihulu masih berlangsung hujan dera dan pintu pelimpahan PLTA Koto Panjang yang masih dibuka 5×80 cm meski berkurang dari bukaan pintu pelimpahan sebelumnya 5×120 cm dan 5×150 cm,” ucapnya.
Lebih lanjut dikatakan Hadi Penandio, sumber air tak hanya berasal dari pintu pelimpahan PLTA Koto Panjang tapi juga hujan derasdi kampar kiri dan kampar kanan yang airnya mengalir ke sungai kampar.
” Warga diminta untuk waspada dan bila sudah waktunya dilakukan evakuasi atau mengungsi untuk dilakukan segera.Makanya warga selain evakuasi diri dan keluarga juga mempersiapkan berkas atau surat penting dan kebituhan lainnya jika harus dievakuasi.Warga diminta untuk tidak berada di lokasi arus deras dan menjaga anak – anak. Pasalnya debit air akan cenderung naik,” tukasnya. (ZoelGomes)

  • Bagikan