COE Kemenparekraf RI Buka Kompetisi Pelalawan Bono Surfing Internasional 2019. ” Pemkab Harus Punya Komitmen”

  • Bagikan
Pelalawan, riaudetil.com – Hesty Reko Astuti Kepala Calender Of Event (COE) Wonderful Nusantara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf RI),Kamis (14/11/2019) resmi membuka kompetisi Pelalawan Bono Surfing Internasional 2019 yang digelar di tepian Pantai Ogis Kecamatan Teluk Meranti Kabupaten Pelalawan Propinsi Riau.
Dalam sambutannya,Hesty Reko Astuti menyampaikan bahwa untuk Propinso Riau ada 3 event wisata yang masuk dalam kalender pariwisata nasional 2020 yakni Bono Pelalawan,Bakar tongkang dan pacu jalur.
” Masing – masing daerah punya potensi wisata alam dan budaya. Tentunya bagian dari promosi yang dilakukan adalah dengan menggabungkan wisata dan budaya,sehingga tidak hanya wisatanya saja namun juga budayanya sehingga menjadi paket atau kemasan wisata yang menarik minat khalayak baik nasional maupun internasional,” ujarnya.
Hesty juga mengingatkan kepada Pemerintah Kabupaten Pelalawan untuk fokus dan berkomitmen untuk mengembangkan dinasti wisata yang ada.
” Bupatinya, Pejabatnya, forkopimdanya dan aparatur pemerintahan beserta masyarakat harus punya komitmen jelas dalam pengembangan wisata. Termasuk dalam penganggaran guna memberikan dukungan sarana dan prasarana dalam pengembangan wisata tersebut, ” paparnya.
Kemenparekraf RI, sambung Hesty tentunnya memberikan dukungan penuh hingga penganggaran dalam promosi dan pengembangan wisata yang ada di Indonesia.
” Kita butuh sinergitas antara pusat dan daerah dalam pengembangan dan pelestarian wisata sehingga dapat mendorong percepatan pengembangan dan pembangunan dinasti wisata potensial di nusantara,” ungkapnya.
Bupati Pelalawan H. M. Harris dalam sambutannya menyebutkan bahwa Pemkab Pelalawan sangat serius dalam mengembangkan potensi wisata di Kabupaten salah satunya Bono Teluk Meranti.
” Kedahsyatan gelombang bono yang terkenal dengan seven ghost merupakan karunia Kuasa dimana gelombang yang terbentuk di sungai yang menjadi surganya para peselancar mengarungi ombak yang sudah dikenal dikancah nasional maupun internasional,” ucapnya.
Bupati juga menyebutkan,wisata bono masuk dalam kawasan terintegrasi yakni teknopolitan, Bono dan Kuala Kampar dengan padinya.
” Kita berharap dengan terintegrasinya pembangunan di Kabupaten Pelalawan dapat mensejahterakan masyarakat tempatan dan  mempercepat pembanginan yang bermanfaat bagi masyarakat, ” paparnya.
Sementara itu, Andi Yuliandri, S.Kom Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora)  Kabupaten Pelalawan dalam sambutanntya menyampaikan bahwa rangkaian kegiatan Pelalawan Bono Surfing Internasional 2019 atau tradisi bekudo bono telah dimulai pada Senin (11/11/2019) lalu dengan pagelaran seni dan budaya yang berlangsung di Ruang Publik Kreatif (RPK)  Pangkalan Kerinci.
” Hari ini kompetisi Pelalawan Bono Surfing Internasional 2019 digelar yang diikuti para surfer lokal dan 8 surfer mancanegara diantaranya berasal dari Perancis, Afrika Selatan, New Zealand, England dan China. Kita berharap dengan kompetisi ini akan leboh mempromosikan Bono Pelalawan di mata dunia, ” tukasnya.(ZoelGomes)
  • Bagikan