Kondusif Dalam Kebinekaan di Pelalawan Tarik Perhatian Peneliti,Bupati Harris Ajak Masyarakat Waspada Isu Pecah Belah 

  • Bagikan
Pelalawan,riaudetil.com – Suasana kondusif di Kabupaten Pelalawan dalam keberagaman dan kebinekaan masyarakat yang terdiri dari berbagai suku ditandai dengan hadirnya 32 paguyuban yang menarik perhatian para peneliti dari pusat untuk datang melakukan pengkajian dan penelitian.
Hal ini awalnya terkuak dari informasi yang disampaikan oleh Ustadz H. Hazmar, S. Ag,SH penceramaah  dalam acara buka bersama dan pelepasan tim safar Ramadhan Prmkab Pelalawan sekaligus Safari Ramadhan Wakil Gubernur Riau Brigjend TNI (Purn) H. Edy Natar Nasution, S.IP bertempat di rumah dinas Bupati Pelalawan di Pangkalan Kerinci, Sabtu (11/5/2019).
Menurut sang ustadz, bahwa dirinya amat terkesan dengan hadirnya para peneliti dari pusat tentang situasi kondusif yang selama ini senantiasa terjaga di Kabupaten Pelalawan dengan 32 paguyuban yang ada.
Hal ini juga dikatakan Wakil Gubernur Riau H. Edy Natar Nasution dalam sambutannya saat safari Ramadhan di Masjid Agung Ulul Azmi Pangkalan Kerinci.
” Saya tadi berdialog dengan salah satu peneliti yang mengaku dari pasuruan yang juga pengurus MUI Pusat. Dia mengatakan sedang melakukan penelitian terhadap situasi kondusif di Pelalawan dalam kebinekaan. Ini tentunya membanggakan bahwa Kabupaten Pelalawan menjadi contoh kondisifitas kebinekaan. Ini tentunya haris dijaga. Persatuan dan kesatuan serta kebersamaan dalam masyarakat harus dijaga,” ucapnya.
Sementara Bupati Pelalawan H.M.Harris dalam sambutannya saat melepas tim safari Ramadhan di rumah dinas Bupati dan saat safari Ramadhan Wagubri di Masjid Agung Ulul Azmi mengajak masyarakat agar tetap selalu waspada terhadap isu pecah belah.
” Jangan terprovokasi dengan isu dan  informasi yang memecah belah. Segala informasi harus dicek kebenarannya. Jangan mau dipecah belah terhadap pihak – pihak yang tidak bertanggung jawab. Bijaklah dalam mengunakan dan menerima informasi dari Medsos. Mari erat kebersamaan dan menjaga persatuan dan kesatuan. Keberagaman dan kebinekaan adalah kekuatan bukan  sebaliknya, ” tukasnya. (ZoelGomes)
  • Bagikan